REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Museum Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung memamerkan berbagai macam koleksi berusia tua seperti pensil, buku dan raport yang berasal dari tahun 1980-an. "Jadi ada pensil, buku pelajaran dan raport dari zaman kolonial kita punya, tertua ada yang dari tahun 1980. Itu menjelang abad 20- an," kata Ketua Pengembangan Museum Pendidikan Nasional UPI Bandung Erlina Wiyanarti, Sabtu (2/5).
Menurut dia, salah satu cara untuk mendapatkan berbagai koleksi antik yang berhubungan dengan dunia pendidikan di Indonesia ialah dengan mencarinya di tempat yang menjual koleksi benda-benda antik/tua bahkan hingga ke tukang buku bekas. Walaupun ada yang didapatkan dari tukang barang bekas, ia memastikan semua koleksi yang ditampilkan di Museum Pendidikan Nasional UPI asli dan memiliki nilai sejarah.
"Tentu kami harus punya rujukan, UU cagar budaya, kita tidak boleh sembarangan menerima itu. Kemudian kami juga punya tim penilai koleksi yang didatangkan dari Disparbud Jabar, Museum Sri Baduga dan lembaga arkeologi, jadi tidak sembarangan kita taruh," kata dia.
Dikatakan dia, secara keseluruhan jumlah koleksi yang ditampilkan di museum yang dibangun sejak tahun 2013 ini mencapai sekitar 200 koleksi. Di lantai satu museum ini, ditampilkan diorama yang menyajikan sistem pendidikan zaman pra sejarah meliputi perkembangan sosial budaya saat itu. Di lantai dua museum, pengunjung akan disajikan tentang riwayat pendidikan dimasa pergerakan nasional, awal kemerdekaan hingga reformasi dan ada display bangunan sekolah dan pembelajaran di kelas.
"Kemudian di lantai tiga sejarah guru dan di lantai tentang empat sejarah UPI.