REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada malam penganugerahan tokoh perubahan Republika 2014, delegasi muslim asal Amerika Serikat dan Indonesia mendeklarasikan Islam sebagai agama yang damai. Deklarasi ini ditandai dengan sambutan dari aktivis Islam, Yenny Wahid dan perwakilan muslim asal AS yang disampaikan oleh Farooq Kathwari.
Yenny Wahid mengatakan kedatangan kelima delegasi muslim asal AS sebagai upaya dari Indonesia untuk memperkenalkan kepada warga Amerika tentang Islam yang damai dan penuh toleran.
"Kita juga ingin memberitahu mereka bahwa Islam Indonesia juga menentang ekstrimisme maupun terorisme," ujar Yenny saat ditemui usai menghadiri acara tokoh perubahan Republika, Kamis malam (30/4).
Ia mengatakan, para delegasi muslim AS meminta agar indonesia menjadi pemimpin atau kiblat untuk Islam dunia. Ini dikarenakan, islam di Indonesia adalah Islam yang paling benar dalam mempraketkan Islam. Islam yang mengayomi sesama dan mengayomi perbedaan.
Sementara itu, salah seorang perwakilan muslim asal AS, Farooq Kathwari mengaku sangat terkesan dengan Islam Indonesia. Ia merasa terhormat dapat mewakili muslim AS untuk belajar tentang Islam Indonesia.
Ia mengatakan, Indonesia dan Amerika memiliki kesamaan dalam hal keberagamaan. Ini dikarenakan, penduduk Amerika berasal dari berbagai negara, begitupun warga indonesia yang terdiri dari berbagai macam etnis namun tetap dapat mengedepankan toleransi.
Dengan adanya deklarasi ini, maka masing-masing perwakilan negara akan sering berkunjung untuk mempelajari Islam. Lebih jauh, dengan adanya deklarasi ini maka diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah AS atau Indonesia tentang Islam.