Jumat 01 May 2015 20:30 WIB

Puluhan Polwan Kawal May Day di Makassar

Polwan di Polda Metro Jaya mengenakan hijab.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Polwan di Polda Metro Jaya mengenakan hijab.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Puluhan polisi wanita di Makassar dikerahkan dalam peringatan Hari Buruh atau May Day yang jatuh pada tanggal 1 Mei 2015. Hingga petang ini, aksi berjalan lancar dan aman.

"Dalam beberapa kesempatan setiap demo-demo, selalu efektif dengan menerjungkan polwan dibarisan terdepan. Cara ini kita gunakan agar unjuk rasa bisa berjalan lancar, tertib dan aman," ujar Kepala Bagian Ops Polrestabes Makassar AKBP Abdul Azis di Makassar, Jumat (1/5).

Ratusan polwan disiagakan di bawah jembatan layang (Fly over) bersama polisi dari kesatuan berbeda diantaranya Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas), Sabhara, Intelkam, Reskrim serta Brimob.

Para bintara muda ini juga terlihat ramah saat mengawal jalannya unjuk rasa dan karena sikap ramah itu pula, para pengunjuk rasa membalasnya dengan aksi yang tertib.

Sementara itu Kepala Bagian Perencanaan Polrestabes Makassar AKBP Suswati mengaku total Polwan yang diturunkan sebanyak 85 personil. 23 orang di antaranya adalah Polwan Ceria.

Semua polwan yang diterjunkan ini adalah gabungan dari Polrestabes Makassar dan sejumlah Polsek jajaran yang tersebar di 14 kecamatan di kota ini. "Tujuannya, mereka sengaja kita pasang di depan supaya demo hari buruh tahun ini tidak berjalan anarkis seperti tahun-tahun sebelumnya," katanya.

Sementara itu, peringatan May Day atau Hari Buruh yang dipusatkan di lapangan Karebosi Makassar dihadiri oleh ribuan buruh beserta unsur pengusaha dan pemerintah daerah.

"Dari target 15 ribu pekerja, sementara yang hadir sekitar 70 persen dari jumlah itu, " kata Ketua Umum DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) wilayah Sulsel, Sibali.

Sibali mengatakan pada dasarnya peringatan May Day yang diselengarakan dengan melibatkan unsur pengusaha dan pemerintah ini merupakan bentuk lain dalam upaya menjalin komunikasi dan sinergi antara buruh, pengusaha, dan pemerintah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement