REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengaku mengalami kesulitan dalam mengawasi keberadaan pabrik-pabrik makanan terutama pabrik tahu dan tempe. Selain banyak yang belum berizin, Dinkes hingga kini belum memiliki data penyebarannya.
Hal itu diutarakan, Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Dinkes Kota Depok, Sih Mahayanti. Dia mengatakan masih merencanakan untuk memetakan pabrik tahu di Kota Depok, dan melakukan pengawasan terhadapnya. Pihaknya juga masih mencari data pasti.
"Pernah kami melakukan pengawasan kepada 15 pabrik tahu pada 2013 lalu. Namun tidak ada temuan," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, di Balaikota Depok, Kamis (30/4).
Hingga saat ini, lanjutnya, pihaknya memang belum mengadakan pemeriksaan lanjutan terhadap semua pabrik tahu yang ada di Kota Depok. Namun begitu, Tim Gabungan Ketahanan Pangan Kota Depok telah melakukan sidak ke beberapa pasar tradisional, seperti Pasar Agung dan Sukatani, belum lama ini. Berdasarkan sidak tersebut, terdapat tahu berformalin pada kedua pasar itu.
Dia juga menambahkan, untuk mengantisipasi adanya penyebaran produk berbahaya tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok juga akan membentuk Tim Pengawas Terpadu bahan makanan yang biasa dikonsumsi masyarakat. Hal ini sesuai dengan rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).