Jumat 01 May 2015 16:58 WIB
Kasus Novel Baswedan

Begini Perjuangan Pimpinan KPK untuk Novel Baswedan

Rep: C82/ Red: Bayu Hermawan
(dari kiri) Pelaksana Tugas (plt) Indriyanto Seno Adji, Zulkarnain,  Taufiequrachman Ruki dan Johan Budi melakukan jumpa pers terkait informasi penahanan Wakil Ketua KPK nonaktif Bambang Widjojanto oleh penyidik Bareskrim Polri di Gedung KPK, Jakarta, Kami
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
(dari kiri) Pelaksana Tugas (plt) Indriyanto Seno Adji, Zulkarnain, Taufiequrachman Ruki dan Johan Budi melakukan jumpa pers terkait informasi penahanan Wakil Ketua KPK nonaktif Bambang Widjojanto oleh penyidik Bareskrim Polri di Gedung KPK, Jakarta, Kami

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan KPK serius menyikapi dan mendampingi penyidiknya yang ditangkap oleh petugas Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya, Jumat (1/5) dini hari. Plt Pimpinan KPK Indriyanto Seno Adji menjelaskan, kabar mengenai penangkapan tersebut ia terima saat berada di rumah sekitar pukul 01.00 WIB.

"Saya dapat kabar bahwa ada penangkapan dari Bareskrim, setahu saya Direktorat I Tipidum, perintah penangkapan dari Direktur 1 Brigjen Herry Prastowo dengan pelaksana AKBP Agus Supriyono," kata Indriyanto saat konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (1/5).

Indriyanto mengatakan, usai menerima kabar tersebut, ia langsung mengonfirmasi kebenarannya. Ternyata, lanjutnya, memang telah dilakukan upaya paksa penangkapan terhadap Novel untuk penyelidikan selama 1 x 24 jam terhitung pukul 01.00 WIB. Indriyanto pun langsung menghubungi pimpinan KPK yang lain, khususnya Johan Budi.

"Saya akhirnya berkunjung ke Bareskrim di Direktorat 1 itu. Baru sekitar pukul 03.35 WIB, saya ketemu dengan penyidik KPK Novel Baswedan. Proses pemeriksaan pada saat itu sedang berlangsung dan sudah hampir menyelesaikan BAP yang bersangkutan, tapi memang Novel saat itu belum bersedia menandatangani karena belum didampingi penasihat hukum," jelasnya.

Menurutnya, kondisi Novel pada saat itu baik dan sehat. Novel pun, lanjutnya, mengaku pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik Bareskrim masih berjalan cukup baik. "Empat mata saya tanya bagaimana proses pemeriksaan, apakah ada tekanan psikis, beliau mengatakan proses pemeriksaan berjalan baik," kata Indriyanto.

Dalam pertemuan tersebut, Indriyanto juga mengingatkan Novel untuk memberitahu dirinya jika mendapatkan perlakuan yang dianggap tidak sesuai prosedur.

"Saya serahkan nomor telepon saya kalau ada perlakuan-perlakuan di luar kewajaran terhadap penyidik KPK, saya tanggung jawab penuh sebagai Pimpinan KPK karena dia bagian dari kelembagaan di sini (KPK), khususnya sebagai penyidik," kata Indriyanto.

Selain mengunjungi dan mendengar langsung keterangan dari Novel, Indriyanto mengatakan, pihaknya juga telah mencoba untuk menghubungi Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Menurutnya, sekitar pukul 03.11 WIB, ia telah mengirim pesan singkat kepada Badrodin, namun tidak mendapatkan respon.

Selain melalui pesan singkat, Indriyanto mengatakan, pihaknya juga telah berusaha bertemu langsung dengan Kapolri. Namun, lagi-lagi, usaha tersebut tidak membuahkan hasil.

"Sekitar jam enam saya bersama Ketua KPK, Pak Ruki berkunjung ke kediaman dinas Kapolri tapi memang sudah tidak ada di tempat, karena ada keperluan dalam rangka peninjauan lapangan dalam hari buruh ini," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement