Jumat 01 May 2015 09:05 WIB

May Day, Buruh Tuntut Terima Uang Pensiun Seperti PNS

Rep: C11/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah buruh dari Serikat Pekerja Nasional (SPN) berunjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Kamis (30/4). (ANTARA/Didik Suhartono)
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Sejumlah buruh dari Serikat Pekerja Nasional (SPN) berunjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Kamis (30/4). (ANTARA/Didik Suhartono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengungkapkan para buruh akan menuntut tujuh hal saat peringatan hari buruh yang berlangsung pada Jumat (1/5).

"Kami menyuarakan beberapa tuntutan, pertama tolak upah murah. Menolak kenaikan upah 5 tahun sekali," kata Said Iqbal.

Iqbal mengatakan agar Pemerintah untuk menjalankan program jaminan pensiun buruh, yakni seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS) menerima 60 persen dari gaji terakhir. Selain itu, ia juga meminta Pemerintah menambah anggaran Jaminan Kesehatan Rp 30 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Para buruh juga terus meminta menghapus Outsourcing khususnya di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Kami menolak kenaikan harga BBM, elpiji, listrik sesuai harga pasar," ujar Iqbal.

Selanjutnya, Ia mengatakan buruh juga meminta untuk menurunkan harga barang-barang pokok. Terakhir buruh meminta penghentian keserakahan perusahaan (End Corporate Greed).

Adapun para buruh akan merayakan may day, hampir satu juta buruh turun ke jalan di 30 provinsi dan 250 Kabupaten dan Kota. Khusus untuk Jakarta, akan ada 150 ribu buruh gabungan dari KSPI, KSPSI, KSBSI, SBTPI, KASBI dan lainnya.

Para buruh akan berkumpul di sejumlah titik diantaranya di Bundaran Hotel Indonesia, kemudian lanjut menuju Istana Negara. Selanjutnya buruh akan bergerak menuju Gelora Bung Karno (GBK).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement