Kamis 30 Apr 2015 20:24 WIB

MRT Teken Kontrak Sistem Perkeretaapian Senilai Rp 1,2 T

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Karta Raharja Ucu
 Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek transportasi MRT fase 1 Jurusan Lebak Bulus-Bundaran HI di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (16/2). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek transportasi MRT fase 1 Jurusan Lebak Bulus-Bundaran HI di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (16/2). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT MRT Jakarta baru saja menandatangani kontrak pengadaan railway systems dan trackwork untuk proyek kereta cepat Mass Rapid Transit (MRT). Besar nilai kontrak yang ditandatangani senilai 15,7 miliar yen Jepang atau setara dengan Rp 1,2 triliun.

Penandatanganan kontrak tersebut dilakukan Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami dan Metro One Consortium, dengan disaksikan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Tanizaki Yasuaki.

Direktur Utama PT. MRT Jakarta Dono Boestami menjelaskan, railway systems dan trackwork merupakan prasarana perkeretaapian. Sebagai informasi, persinyalan yang akan digunakan oleh PT MRT Jakarta nanti yaitu Sistem Persinyalan Communication Based Train Control (CBTC).

CBTC ini menerapkan sistem moving block dalam perjalanan kereta yang dapat membuat headway antarkereta didasarkan pada perhitungan waktu,  bukan jarak. Hal inilah yang memungkinkan headway kereta dapat diterapkan di bawah lima menit di masa yang akan datang.

"Ini sistem baru yang pertama kalinya akan digunakan di Indonesia," kata Dono melalui keterangan tertulis pada ROL, Kamis (30/4).

Sistem ini dapat meningkatkan performa perjalanan kereta, sehingga perjalanan kereta dapat terjadwal dengan baik dan dengan tingkat keselamatan yang tinggi. CBTC menerapkan sistem persinyalan otomatis dimana perjalanan dikendalikan melalui pusat kontrol. Hal ini membuat kereta dapat beroperasi tanpa menggunakan masinis.

Meski demikian, lanjut Dono, saat nanti beroperasi untuk pertama kalinya MRT Jakarta masih menggunakan masinis untuk memastikan keamanan operasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement