REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPRD DKI Jakarta, Fahmi Zulfikar diperiksa Bareskrim Polri terkait kasus 25 paket Uninterruptible Power Supply (UPS). Fahmi diperiksa sebagai saksi.
Usai pemeriksaan, Fahmi mengaku dicecar seputar proses pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2014. Namun, Fahmi enggan menjelaskan saat dintanya alasan UPS bisa masuk dalam APBDP 2014.
"Udah saya jelasin tadi ke penyidik," ujarnya, di Bareskrim, Rabu (29/4).
Tetapi, kata Fahmi menjelaskan, UPS tersebut dibahas dalam rapat anggaran. Hal tersebut berdasarkan usulan sekolah.
Saat ditanya berapa jumlah pertanyaa yang diajukan penyidik hanya mengaku banyak namun tidak menjelaskan secara detil. Fahmi juga enggan berkomentar terkait penggeledahan.