REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mendukung pemerintah menghukum mati para terpidana kasus narkoba. Ketegasan itu menunjukkan Indonesia tidak main-main dengan peredaran narkoba.
Menurut Fahri, saat ini seluruh dunia tahu bahwa Indonesia tidak main-main dengan narkoba dan saatnya menghukum produsen dan distributor dengan tegas. "Ini soal kejahatan, ada nyawa bangsa Indonesia yang dipertaruhkan yang harus dibayar juga dengan nyawa," katanya.
"Marilah kita menghormati ini dan Indonesia mengirim sinyal bahwa kita tidak main-main dan ini tidak bisa dimaafkan," ujar Politkus PKS itu.
Dia pun mengkritik keras Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang selalu menggunakan standar ganda. Namun jika yang kena warga negara-negara maju, nyawa warganya seperti mahal betul.
"Tapi mana suara PBB ketika aktivis politik di Mesir di hukum mati? Mereka diam saja. Mana sikap PBB?," katanya.
Dia mempertanyakan perlindungan terhadap aktivitas politik. "Sudahlah ini omong kosong. Jangan ajari kami soal kemanusiaan," katanya.
Dia pun meminta masyarakat untuk mengerti bahwa Indonesia tidak boleh mengorbankan rakyatnya hanya karena harus mendengarkan suara negara-negara lain. "Narkoba ini korbannya kehilangan nyawa dan itu bangsa Indonesia. Jadi harus dibayar juga dengan nyawa," katanya.