REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pihak sekolah yang dicatut namanya dalam publikasi pesta bikini, mengapresiasi langkah Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
"Kita bersyukur. KPAI telah menemukan berita itu (publikasi pesta bikini) sebelum terjadinya acara sehingga kita bisa cegah. Kita berterima kasih kepada KPAI yang segera menangani itu dan membantu mem-blow up," ujar Kepala SMAN 29 Jakarta Ratna Budiarti, Senin (27/4).
Ratna menuturkan, respons yang cepat dan banyak pun langsung datang untuk mengkritisi publikasi pool party Divine Production tersebut. Akhirnya, pihak penyelenggara pun membatalkan acara.
"Sehingga pihak hotel dan Divine Production segera membatalkan acara tersebut. Boleh dikatakan, banyak pelajar-pelajar yang terselamatkan," ucap dia.
Menurut Ratna, kesalahan Divine Production lebih pada tampilan publikasinya yang jelas-jelas menggunakan nama-nama SMA dan SMK di Jakarta dan Bekasi. Sehingga, muncul kesan bahwa pesta berbikini ini punya pendukung seolah-olah dari anak-anak sekolah.
"Nama-nama SMA (dicantumkan) tanpa izin. Inilah yang disesalkan, padahal acara ini bukan konsumsi anak SMA," tukas dia.