REPUBLIKA.CO.ID,CIAMIS -- Kementerian Sosial terus menyosialisasikan agar kartu-kartu jaminan sosial bisa menjangkau semua kalangan.
“Ada ujian kemiskinan yang tidak diikuti kesabaran. Orang miskin hilang sabarnya, ini jadi PR besar kita. Dia bisa melakukan sesuatu yang menabrak syariah," papar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Ahad (26/4).
Maka, Khofifah semakin meyakinkan bahwa keberadaan kartu keluarga sejahtera dan kartu jaminan sosial lainnya sebagai bagian ikhtiar pemerintah untuk mengoptimalkan anggaran untuk kesejahteraan rakyat.
"Maka, siapapun kaum dhuafa dan fuqara didaftarkan ke kades. Untuk nelayan bisa beli solar bersubsidi, petani bisa beli pupuk, bisa beli elpiji bersubsidi, jika rumah belum bersertifikat bisa mengurus gratis di BPN. Jadi kartu ini banyak benefit-nya," jelasnya.
Ia pun meminta para kepala Dinas Sosial sigap mendata calon penerima bantuan tambahan. Lantaran periode pencairan akan dilakukan pada bulan Juni mendatang.
"Saya bawa kartu-kartu ini (Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Keluarga Sejahtera. Misalnya, apakah ada santri hafidzul quran meski tak terafilisiasi dengan ponpes, tolong dibagikan," pinta Mensos.
Besarannya sesuai tingkatan pendidikan mulai SD/MI sebesar Rp 450 ribu, SMP/MTs sebesar Rp 750 ribu, hingga SMA/SMK/MA sebesar Rp 1 juta per tahun.