Ahad 26 Apr 2015 21:01 WIB

Sekolah Diimbau Tingkatkan Keamanan Jajanan Siswa

Sejumlah anak membeli jajanan di salah satu Sekolah Dasar Kawasan Jakarta Selatan, Selasa (7/4).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sejumlah anak membeli jajanan di salah satu Sekolah Dasar Kawasan Jakarta Selatan, Selasa (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Yogyakarta mengimbau pihak sekolah, khususnya sekolah dasar setempat meningkatkan pengawasan jajanan siswa yang dinilai masih banyak menggunakan bahan pewarna serta bahan kimia lain. "Karena masih banyak jajanan yang mengandung zat berbahaya, sekolah bisa melakukan pengawasan secara mandiri," kata Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen Balai Besar Pengawasan Obat dan Makananan (BBPOM) Yogyakarta Dyah Sulistiyorini, Ahad (26/4).

Menurut Dyah, masih maraknya penjualan jajanan anak dengan kandungan zat berbahaya lebih dominan disebabkan ketidakpedulian serta ketidaktahuan penjual jajanan, dibanding hanya terkait masalah keuntungan. Dia menyebutkan, selama ini sampel yang secara positif terkandung boraks, rodamin, serta formalin sesuai hasil uji BBPOM antara lain terdapat pada jajanan sejenis bakso dan es dawet.

Peningkatan pengawasan jajanan anak, kata dia, pada dasarnya telah masuk dalam Program Nasional Pangan Jajanan Anak Sekolah yang antara lain dapat diimplementasikan melalui pengawasan serta edukasi jajanan sehat kepada siswa. Hanya saja, perlu lebih dioptimalkan.

Agar pengawasan lebih efektif, menurut dia, sekolah diharapkan memberikan pemahaman langsung kepada wali murid mengenai pengawasan konsumsi makanan berbahan berbahaya melalui pertemuan terjadwal.

"Peran orang tua sangat penting untuk memberikan pengawasan serta penanaman pemahaman terhadap anak masing-masing," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement