Ahad 26 Apr 2015 15:19 WIB

Jelang Eksekusi Mati, Australia Bangga-banggakan Jokowi

Menlu Australia Julie Bishop.
Foto: AP
Menlu Australia Julie Bishop.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Menteri Luar Negeri Julie Bishop mengaku khawatir dengan kabar pemanggilan semua perwakilan kedutaan negara para terpidana mati, Sabtu (25/4). Bishop mengaku khawatir pemerintah Indonesia serius akan mengeksekusi mati para terpidana, termasuk dua orang warga negaranya.

"Aku takut yang terburuk," katanya kepada wartawan saat kunjungan ke Brussels, dilansir 9news, Ahad (26/4).

Kendati demikian, Bishop mengatakan, tidak terlalu terlambat untuk Presiden Joko Widodo menunjukkan belas kasihan kepada dua warganya, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.

"Dia (Jokowi) adalah pemimpin dari bangsa yang besar, seorang teman baik dan dekat dari Australia," kata Ms Bishop.

Bishop mengaku masih berupaya melakukan pembicaraan dengan menteri luar negeri Indonesia, Retno Marsudi. Kata Bishop, Jumat lalu ia pernah menghubungi pemerintah RI namun tidak bisa lantaran Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia-Afrika.

Sementara itu, Adik Sukumaran, salah satu terpidana mati, telah merilis video di YouTube untuk memohon hidup kakaknya. Sambil memegang foto kakaknya, sebagai seorang anak ia berkata "Dari lubuk hati saya, mohon Presiden Widodo kasihanilah saudara saya," permintaan sang adik dalam videonya.

Dari Gallipoli, Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan upaya untuk menyelamatkan Chan dan Sukumaran, masih terus berlanjut. "Saya kira selalu ada harapan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement