Ahad 26 Apr 2015 01:03 WIB

Pemprov Banten Siapkan Rp 900 Juta untuk Ritual Seba

Rep: C81/ Red: Karta Raharja Ucu
Warga suku asli Baduy menjajakan dagangan khas daerahnya kepada para polisi yang sedang bertugas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Selasa (6/5).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Warga suku asli Baduy menjajakan dagangan khas daerahnya kepada para polisi yang sedang bertugas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Selasa (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) mengalokasikan dana APBD 2015 senilai Rp 900 juta untuk Seba Baduy Gede. Dana itu digelontorkan untuk berbagai keperluan event tahunan itu.

Perayaan seba yang dilaksanakan masyarakat Baduy sebagai wujud rasa syukur setelah panen hasil bumi selama setahun memberikan kehiduan yang lebih baik. Selain itu juga merupakan bentuk silaturahim masyarakat Baduy terhadap kepala daerah yakni bupati dan gubernur sebagai Bapak Gede.

Masyarakat Baduy sejak zaman Kesultanan Banten hingga sekarang masih mempertahankan seba secara turun-temurun. Pelaksanaan seba ini setelah menjalani tradisi kawalu selama tiga bulan dan kawasan Baduy Dalam yang tersebar di tiga kampung, yakni Cibeo, Cikeusik, dan Cikawartana tertutup bagi wisatawan.

Kepala Disbudpar Provinsi Banten, Ali Fadillah menegaskan, anggaran tersebut tidak melibatkan event organizer (EO). “Anggarannya cuma Rp 900 juta. Itu hanya untuk makan, minum, ongkos dan lainnya. Itu di pihak ketiga kan, bukan kami yang menyediakan. Karena kami hanya mengalokasikan anggaran saja,” katanya kepada wartawan disela-sela acara adat ritual Seba Baduy Gede, Sabtu (25/4).

Ali mengatakan, Disbudpar Banten ditasbihkan sebagai pembuat konsep persiapan Seba Baduy Gede. Meski keterbatasan waktu, menurut Ali, perayaan Seba Baduy yang dilaksanakan setiap tahun ini dianggap sudah istimewa. “Selama ini meski waktu terbatas, kami anggap sudah istimewa. Karena yang menentukan waktu itu bukan kami, melainkan pihak baduy,” kata Ali.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten, Rano Karno mengatakan, tahun ini jumlah masyarakat Baduy yang datang pada Seba Baduy Gede tahun ini lebih besar ketimbang tahun lalu. "Mungkin tahun lalu hanya 1.500 sekarang hampir 2.000," kata Rano. Jumlah masyarakat Baduy Dalam yang datang pun bertambah, menjadi 73 orang.

“Apa perbedaannya orang banyak, bawaan jauh lebih banyak ketimbang Seba Baduy Kecil. Inti dari itu, mereka telah mengajarkan konsep lingkungan kepada kita. Mereka bisa menjadi warga swasembada,” ujar Rano.

“Ini sudah jauh istimewa ketimbang tahun lalu, kalau tahun lalu menggunakan tenda sekarang tidak langsung di depan pendopo. Ini menandakan bahwa semua orang bisa masuk di pendopo ini,” ungkap Rano.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement