REPUBLIKA.CO.ID,PANGKALPINANG--Komandan Korem 045 Garuda Jaya Kepulauan Bangka Belitung Kol Inf Murlim Mariadi mengerahkan tim intelijen untuk mengawasi distribusi pupuk bersubsidi guna mencegah penyelewengan dan kelangkaan pupuk di daerah itu.
"Tim intelijen khusus mengawasi stok, harga, dan distribusi pupuk dari distributor ke petani," katanya di Pangkalpinang, Jumat.
Berdasarkan laporan tim intelijen dan Babinsa di lapangan, kata dia, saat ini stok pupuk bersubsidi di sejumlah distributor masih aman untuk memenuhi kebutuhan petani dan pendistribusian berjalan dengan aturan yang berlaku.
"Alhamdulillah, distribusi pupuk di Kepulauan Bangka Belitung ini berjalan lancar dan harga pupuk di distributor sesuai dengan HET yang ditetapkan pemerintah," ujarnya.
Namun demikian, kata dia, apabila ditemukan penyelewengan atau penimbunan yang mengakibatkan kelangkaan pupuk bersubsidi di petani, akan ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku.
"Ini merupakan komitmen TNI AD untuk mendukung program pemerintah daerah mewujudkan daerah berswasembada dan kedaulatan pangan di daerah ini," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya terus mengawal distribusi pupuk, bantuan benih dan alat pertanian lainnya untuk meningkatkan produksi hasil pertanian di daerah ini.
"Kami siap membantu kelompok petani untuk meningkatkan hasil panen dan mudah-mudahan dengan keikutsertaan TNI ini dapat meringankan petani mengembangkan usaha pertanian," harapnya.
Berdasarkan data Distanbunnak Kepulauan Babel, total alokasi pupuk bersubsidi 2015 sebanyak 49.500 ton, dengan rincian urea 18 ton, SP-36 4 ribu ton, ZA 2.500 ton NPK 19 rbu ton dan pupuk organik 6 ribu ton.
Sementara itu, HET jenis pupuk urea Rp1.800 per kilogram, SP-36 Rp2.000 per kilogram. ZA Rp1.400 per kilogram, NPK Rp2.300 per kilogram dan HET pupuk organik Rp500 per kilogram.