REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Para pemimpin negara-negara Asia Afrika dipimpin langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana mengikuti prosesi jalan kaki bersejarah (historical walk) Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA), dari Hotel Savoy Homan menuju Gedung Merdeka, di kawasan Jalan Asia Afrika, Bandung, Jumat (24/4) pagi.
Dilansir laman Setkab, Presiden Jokowi yang mengenakan setelan jas warna hitam dipadu baju putih dan dasi warna merah didampingi Ibu Negara Iriana yang tampak anggun dengan setelah batik coklat dipadu kebaya warna merah terus melempar senyum dan melambaikan tangan kepada masyarakat yang memadati jalan dari Hotel Savoy Homan menuju Gedung Merdeka.
Saat melakukan prosesi historical walk itu, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana berjalan di depan. Keduanya dan diapit Presiden Cina Xi Jinping bersama Ibu Negara RRC Peng Liyuan. Di samping Peng Liyuan, presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri juga turut serta.
Kemudian, ada Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak yang didamping Ibu Negara Malaysia Datin Sri Rosmah Mansor. Selain itu, yang berjalan di barisan depan dalam Historical Walk itu adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Ibu Mufidah dan PM Nepal Sushil Koirala yang menggunakan pakai khas negaranya.
Sepanjang perjalanan dari Hotel Savoy Homann menuju Gedung Merdeka, alunan lagu Manuk Dadali yang dimainkan oleh sebuah grup seni tari mengiriman para pemimpin negara Asia Afrika itu.
Sementara mengiringi barisan para pemimpin negara tampak pasukan pembawa bendera negara peserta KAA pertama tahun 1955 lalu, lalu barisan pembawa bendera, pasukan marching band TNI, dan dilanjutkan dengan rombongan Mojang Bandung dengan baju tradisional yang tampil sangat cantik.
Para kepala negara atau pemerintahan Asia-Afrika yang mengikuti kegiatan peringatan KAA di Bandung,antara lain Raja Swaziland Maswati III, Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak, Presiden Zimbabwe Robert Gabriel Mugabe, Presiden Presidium Majelis Tertinggi Rakyat Korea Utara Kim Yong Nam.
Selain itu, PM Nepal Sushil Koirala, PM Kamboja Hun Sen, PM Rwanda Anastase Murekezi, PM Malaysia Najib Razak, dan Presiden Tiongkok Xi Jinping.