REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beredarnya undangan pesta bikini yang ditujukan kepada beberapa siswa SMA di Jakarta menuai respon penolakan dari beberapa kalangan. Wakil Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pengurus Pusat Muhammadiyah Ma'mun Murod Al Barbay mempertanyakan di mana Pendidikan Moral Pancasila.
"Sekarang sudah tidak ada pendidikan moral pancasila, pendidikan agama paling seminggu sekali," ujar Ma'mun kepada Republika, Jum'at (24/4).
Dia juga mengkritik sistem pendidikan nasional yang kurang mengajarkan kepada siswa didik tentang ajaran agama yang mengandung moralitas.
Menurutnya dalam agama terkandung ajaran akhlakul karimah yang menguatkan budi pekerti umatnya. Tetapi yang menjadi ironi hal tersebut belum terpikirkan oleh para penyelenggara pendidikan di Negara ini.
Ma'mun juga mengatakan adanya pesta bikini dan beberapa tingkah laku siswa yang mengekspresikan hura-huranya setelah ujian nasional merupakan kegagalan dari institusi pendidikan. Menurutnya siswa hanya dituntut memperoleh nilai baik untuk naik peringkat kelas tanpa menghiraukan aspek penting lainya.
"Siswa hanya diajari bagaimana mendapat nilai yang tinggi, tapi abai dengan pendidikan moral, tanpa meperdulikan aspek lainya yang penting bagi pengembangan siswa," papar Ma'mun.
Dia menambahkan, karena hal tersebut, pola belajar siswa hanya bertujuan untuk bagaimana memeperolah nilai yang tinggi. "Apa artinya nilai UN tinggi kalau tidak punya moralitas," ujar dia.