Kamis 23 Apr 2015 23:20 WIB

Delapan Perajin Bantul Ikuti Pameran Kerajinan di Cina

Perajin membuat furnitur berbahan enceng gondok di Tuntang, Kabupaten Semarang, Jateng, Kamis (16/4).(ANTARA/Aditya Pradana Putra).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Perajin membuat furnitur berbahan enceng gondok di Tuntang, Kabupaten Semarang, Jateng, Kamis (16/4).(ANTARA/Aditya Pradana Putra).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Delapan perajin dikirimkan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk mengikuti pameran kerajinan internasional di Shanghai, Cina.

"Tiap tahun ada perajin yang ikut pameran ke luar negeri, dan tahun ini (2015) delapan perajin difasilitasi pemerintah untuk ikut pameran di Shanghai pada 22-28 April 2015," kata Kepala Disperindagkop Bantul, Sulistyanto di Bantul, Kamis (23/4).

Menurutnya, delapan perajin yang dikirim untuk pameran di luar negeri tersebut di antaranya perajin yang bergerak di sektor mebel dan kayu, sesuai dengan produk kerajinan yang diinginkan penyelenggara pameran. "Dari Shanghai itu sudah menunjuk apa-apa saja (produk) dan ternyata ada di Bantul, mereka sudah menyebutkan produk-produknya. Dari DIY yang diminta 13 orang, namun yang spesifik di Bantul ada delapan orang," katanya.

Ia mengatakan semua perajin yang dikirim dalam pameran internasional itu memang yang secara spesifik memproduksi kerajinan tertentu. "Di DIY, Bantul memang dominan di sektor kerajinan, karena ekspor kerajinan DIY itu sekitar 70 persen dari Bantul," kata Sulistyanto.

Beberapa produk andalan Bantul yang rutin diekspor ke berbagai negara di antaranya mebel, produk pakaian termasuk batik, kerajinan gerabah dan keramik, serta kerajinan kulit seperti wayang dan sarung tangan yang diproduksi pabrik di Piyungan.

"Harapan kami dengan adanya fasilitasi pameran internasional ini, transaksi kerajinan meningkat yang berdampak pada peningkatan ekspor, rata-rata nilai ekspor kerajinan dari Bantul tiap tahun sekitar 57 juta dolar AS," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement