REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengatakan fenomena bisnis prostitusi online membuktikan Indonesia saat ini semakin dinaungi kapitalisme dan sekulerisme. Juru Bicara HTI, Ismail Yusanto meminta pemeritah menyadari hal ini agar moral dan martabat bangsa tidak semakin terburuk dan melenceng dari ajaran agama.
“Ini jelas sekali prostitusi online itu buah dari sekulerisme dan kapitalisme. Kapitalis itu kan semuanya dijadikan komoditas, termasuk tubuh perempuan,” kata Ismail, Kamis (23/4).
Ismail berpendapat, pemerintah tak akan pernah memberantas prostitusi dalam bentuk apapun jika hanya bertindak di lapangan. Seperti hanya melakukan operasi yustisi atau operasi pekat.
Tetapi, menurut Ismail, yang jauh lebih penting adalah bagaimana pemerintah harus menutup semua celah. Agar tidak ada lagi ruang untuk mengeksploitasi perempuan.
Cara berpakaian, pendidikan dan pergaulan perempuan di Indonesia, menurut HTI semakin tidak terkontrol. Sehingga memudahkan sejumlah pihak memanfaatkan perempuan untuk dieksploitasi.
“Pendidikan sudah hancur, cara berpakaian, pergaulan apa lagi. Bagaimana bisnis prostitusi semakin tumbuh, pemeritah harus memikirkan akar masalahnya ke situ,” ujar Ismail.