Kamis 23 Apr 2015 17:34 WIB

Mengaku Buat Pidato Jokowi, Pembantu Presiden Kekanak-kanakan

Presiden Jokowi bersama delegasi negara Asia-Afrika saat membuka acara Asian African Business Summit di Jakarta
Foto: VOA
Presiden Jokowi bersama delegasi negara Asia-Afrika saat membuka acara Asian African Business Summit di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pidato Presiden Joko Widodo saat membuka peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika di Jakarta Convention Center, Rabu (22/4) menuai banyak pujian. Dalam pidatonya, Jokowi membahas kondisi politik terkini Asia-Afrika. Yang paling mengejutkan adalah kritikan Jokowi terhadap PBB dan menyebut lembaga tersebut perlu direformasi.

Setelah pidato itu, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan pembuat pidato presiden adalah tim substantif yang terdiri dari Kepala Kantor Staf Kepresidenan Luhut Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan dirinya sendiri. Tim substantif pun dibantu tim dari Kementerian Luar Negeri, Sekretariat Negara, dan Kantor Staf Kepresidenan.

Namun, pernyataan tersebut menuai kritikan. Ketua Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi Muhammad Yamin mengatakan seharusnya pihak yang berada di sekitar presiden bekerja secara lebih profesional.

"KAA ini momentum yang bagus. Namun, pembantu presiden jangan kekanak-kanakan, misalnya mengaku-ngaku menulis pidato. Bekerjalah profesional," katanya, Kamis (23/4).

Direktur Indonesian Politic Institute Karyono Wibowo mengatakan seharusnya tim pembuat pidato tak perlu membesar-besarkannya.

"Tim penyusunan pidato itu lazim, tapi jangan dibesar-besarkan," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement