Kamis 23 Apr 2015 17:33 WIB

Krisis Air Bersih di Purwakarta Dijanjikan Beres Tahun Depan

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Ketersediaan air bersih
Foto: Antara
Ketersediaan air bersih

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta, Jabar, berjanji pada 2016 akan menuntaskan masalah air bersih. Pasalnya, masih banyak warga yang belum terakses air bersih hingga saat ini. Berdasarkan data Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, dari 192 desa dan kelurahan, yang sering dilanda krisis air bersih mencapai 40 desa.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, berjanji akan menyelesaikan masalah ini di 2016 mendatang. Tahun ini juga, Purwakarta sudah mendapat bantuan dari pusat, untuk menambah jalur pipanisasi PDAM. Ada lima kecamatan yang dijangkau oleh bantuan ini.

"Tapi, kami juga akan berupaya untuk mengatasi masalah krisis air bersih ini," ujarnya.

Salah satunya, dengan membeli sumber mata air di wilayah pegunungan. Selain itu, wilayah yang bisa terakses PDAM, akan diperluas. Dengan cara ini, diharapkan krisis air bersih bisa teratasi.

Akan tetapi, ada masalah di satu desa. Yakni, Desa Tegalsari, Kecamatan Tegalwaru. Di wilayah itu, sama sekali tidak ada sumber mata air. Baik air pegunungan ataupun air bawah tanah. Sehingga, pemkab sangat kesulitan mencarikan solusinya.

Sumber air yang tersedia, yakni hanya dari aliran Sungai Citarum. Akan tetapi, bila air itu ingin mengaliri ke wilayah tersebut, harus disedot dengan mesin pompa.

Masalahnya, pengadaan untuk membeli mesin pompa itu sangat mahal. Harganya bisa ratusan juta. Belum lagi, harus ada bak penampungan untuk proses water treatment. Jadi, biaya mengatasi masalah krisis air bersih di desa ini sangatlah besar.

"Makanya, kami sedang merumuskan solusi khusus untuk wilayah ini. Kalau wilayah lain, sumber airnya kita beli lalu perluas jaringan pipanisasinya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement