REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sopir angkutan kota jurusan Cicaheum-Ciwastra (sebelumnya ditulis Cijerah-Ciwastra) D 1911 AM yang menerobos perlintasan rel Jalan Kiaracondong Kota Bandung sehingga tertabrak lokomotif kereta api, kabur.
"Untuk sopir sendiri, dia kabur setelah kejadian. Saat ini kami sedang mencarinya," kata Wakapolsek Kiaracondong Bandung AKP Pardiman, di Bandung, Kamis.
Pihaknya menduga sopir angkot yang belum diketahui identitasnya tersebut merupakan "sopir tembak".
"Semoga cepat ditemukan sopir tersebut. Kemungkinan 'sopir tembak' Karena kalau dia sopir resmi kita gampang melacak dari angkotnya," ujar dia.
Menurut dia, satu dari empat penumpang angkot tersebut harus dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka-luka. "Satu orang pelajar SMP sudah dilarikan ke RS Pindad Bandung, tapi sudah bisa pulang tadi," kata dia.
Perbuatan sopir angkot tersebut, lanjut dia, telah melanggar UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas.
"Jelas sekali, apa yang dilakukan terdakwa ini sebuah pelanggaran hukum, karena disitu sudah ada palang pintu perlintasan tapi masih saja diterobos," kata dia.
Sementara itu, saksi korban dalam kecelakaan tersebut, Yinyin Yuliati menuturkan, usai kejadian sopir angkot tersebut sempat tidak mengakui kalau dirinya sopir.
"Sopirnya itu malah bilang begini 'Mana sopirnya, mana sopirnya'. Setelah itu dia kabur," kata Yinyin, siswa SMPN 22 Kota Bandung.
Ia bersyukur bisa selamat dalam peristiwa tersebut namun mengaku sedih karena temannya sempat dilarikan ke rumah sakit.
"Alhamdulilah masih diberi keselamatan. Tapi sedih juga soalnya niat saya mau kerja kelompok tapi malah celaka," kata dia.