Kamis 23 Apr 2015 15:11 WIB

Polisi Pastikan Saksi Kasus Benjina Meninggal karena Sakit

Sejumlah Anak Buah Kapal (ABK) WN Myanmar, Laos dan Kamboja yang bekerja di PT. PBR Benjina tiba di PPN Tual, Maluku, Sabtu (4/4).
Foto: Antara/Kementerian Kelautan dan Perikanan
Sejumlah Anak Buah Kapal (ABK) WN Myanmar, Laos dan Kamboja yang bekerja di PT. PBR Benjina tiba di PPN Tual, Maluku, Sabtu (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Polda Metro Jaya memastikan penyebab kematian Pegawai Negeri Sipil Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Yoseph Sairlela yang menjadi saksi penting kasus perbudakan anak buah kapal di Benjina Maluku, karena sakit.

"Ditemukan emboli di dalam jantung korban. Emboli itu sejenis zat atau otak kolesterol yang menutupi pembuluh darah," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Musyafak, Kamis (23/4).

Akibat emboli itu, Musyafak menjelaskan Yoseph mengalami penyumbatan pada pembuluh darah kecil dan besar sehingga terjadi gangguan pada jantung.

Musyafak juga menyatakan tidak menemukan tanda kekerasan pada tubuh Yoseph berdasarkan hasil otopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.

Yoseph merupakan salah satu dari delapan saksi kunci terkait dugaan tindak pidana perbudakan anak buah kapal asal Myanmar di Benjina Kepulauan Aru Maluku.

Namun, Kepala Satuan Kerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Dobo KKP itu ditemukan meninggal dunia di salah satu hotel kawasan Menteng Jakarta Pusat pada pekan kemarin.

Padahal, Yoseph dijadwalkan akan menjalani pemeriksaan terkait penyelidikan kasus perbudakan anak buah kapal itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement