Kamis 23 Apr 2015 14:09 WIB

Ini Pengakuan Dosen Penginjak Alquran

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ilham
Menginjak kitab suci.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Menginjak kitab suci. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Salah satu dosen Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat (Sumbar) berinisial MK mengakui mengajarkan tentang mengkaji Alquran dengan cara yang salah.

Kepada Repulika, MK mengatakan, dirinya yang baru mengajar tiga semester diberikan kepercayaan oleh UMSB mengajar mata kuliaf Filsafat Umum. Menurut dosen lulusan S3 ini, berbicara tentang filsafat berarti berpikir sedalam-dalamnya, berpikir secara metodik, berpikir secara sistematis, logis, dan kritis radikal.

"Karena kajiannya sudah cerita tentang Pendidikan Agama Islam, kita (ia dan mahasiswa) ingin mengkaji lebih dalam tentang apa itu Pendidikan Umat Islam dan sebagainya," kata MK, Kamis (23/4).

Ia ingin mengajak mahasiswa berpikir Islam-nya mereka. Apakah karena orang tua, atau Islam yang sebenar-benarnya. Dirinya ingin mencari tahu, jika seandainya orang tua dari para mahasiswa itu non-Islam bahkan sampai membenci Islam, bagaimana cara berpikir para mahasiswa tentang Islam.

"Intinya merangsang berpikir. Maka saya mengkaji tentang Alquran. Jadi sebenarnya Alquran itu apa, saya gali cara berpikir mereka," kata MK.

Menurutnya, jika berbicara tentang Islam, pasti berhubungan dengan Alquran. Ia mengatakan, di dalam Alquran, Allah SWT menginginkan manusia yang hidup di dunia berpedoman pada kitab suci umat Islam. Selain itu, lanjut MK, umat Islam juga diminta berhukum. Dikatakannya, percuma saja banyak orang yang mensucikan Alquran, namun tidak menjalankan sesuai ketentuannya.

"Sebenarnya saya ingin mengajak mereka untuk berpikir sedalam-dalamnya tentang (isi) Alquran. Saya coba (agar mahasiswa berpikir), kenapa bapak itu (MK) sampai Alquran itu saya injak. Memang saya injak tapi saya mengucapkan Istigfar. Karena demi tuhan, saya tak mau menghina, karena saya orang Islam," tutur MK.

Ia menegaskan, dirinya mengajak mahasiswa untuk lebih berpikir makna yang terkandung di dalam Alquran. Ia mengaku menyesal langsung mempraktikkan dengan menginjak Alquran.

"Memang menginjak. Cuma salah saya, saya mencontohkan langsung pada Alquran. Saya mengakui kesalahan ini, harusnya saya ganti dengan buku," ungkapnya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement