Kamis 23 Apr 2015 13:16 WIB

'SBY Perlu Tanggap Potensi Konflik Demokrat'

Rep: c23/ Red: Angga Indrawan
Presiden Joko Widodo (kiri) menerima Chairman Global Green Growth Institute Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (8/12). (Antara/Prasetyo Utomo)
Presiden Joko Widodo (kiri) menerima Chairman Global Green Growth Institute Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (8/12). (Antara/Prasetyo Utomo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

(LIPI) Siti Zuhroh menyarankan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk lebih tangkas dan tanggap mengahadapi persoalan internal Demokrat. Jelang kongres mendatang, Demokrat berpotensi memendam friksi yang rawan konflik internal.

"SBY harus tunjukkan dirinya sudah ada pada level statementship (pernyataan) untuk selesaikan persoalan partainya," kata Zuhroh pada Republika, Rabu (22/4). Sebab, tambahnya, sosok SBY sudah cukup disegani oleh seluruh kader Demokrat.

Zuhroh menilai jelang kongres Partai Demokrat Mei mendatang, pasti akan ada banyak suara yang menghendaki SBY untuk menjadi ketua umum lagi.  "Walaupun, pasti ada sebagian suara yang diarahkan ke pihak lain," kata dia menambahkan.

Pascapemecatan tiga Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan diubahnya status ratusan anggotanya mejadi Plt (Pelaksana tugas) jelang kongres, Partai Demokrat mulai berpolemik. Keputusan itu membuat ratusan anggota terancam tidak bisa memberikan suara dalam kongres Mei mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement