Rabu 22 Apr 2015 21:28 WIB

Demokrat Harus Terbiasa dengan Kontestasi Politik

Rep: C23/ Red: Bayu Hermawan
 Pengamat politik dari LIPI, Siti Zuhro  dalam Dialog Pilar Negara di Ruang Presentasi Perpustakaan MPR RI, Komplek MPR/DPR/DPD, Jakarta, Senin (13/4).  (foto : dok MPR RI)
Pengamat politik dari LIPI, Siti Zuhro dalam Dialog Pilar Negara di Ruang Presentasi Perpustakaan MPR RI, Komplek MPR/DPR/DPD, Jakarta, Senin (13/4). (foto : dok MPR RI)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai Partai Demokrat harus terbiasa dengan kontestasi dalam politik.

Menurutnya hal ini  penting untuk Demokrat dalam mengahadapi persaingan politik, seperti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Hal tersebut disampaikan Siti Zuhro menanggapi diubahnya status ratusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat menjadi pelaksana tugas (Plt) dan Susilo Bambang Yudhoyono yang digadang menjadi calon tunggal ketua umum.

"Demokrat harus membangun partainya dengan demokrasi. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi," ujarnya saat dihubungi Republika, Rabu (22/4).

Ia melanjutkan, karena kesempatan kader-kader untuk memberikan suara atau mendapat jabatan penting partai, telah diatur dalam Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Menurutnya tidak adanya kontestasi dalam tubuh partai, menandakan tidak adanya demokrasi.

"Harusnya Susilo Bambang Yudhoyono bisa tanggap tentang hal ini," katanya.

Siti Zuhro mengatakan, jika sudah terbiasa dengan kontestasi, lanjutnya menjelaskan, Demokrat akan tetap nyaman dengan persaingan politik yang ada. Dia juga menyarankan agar Demokrat bisa terbiasa dengan persaingan dalam politik.

"Jadilah partai yang demokratis dan menjadi aset penting negra Indonesia," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement