Rabu 22 Apr 2015 17:42 WIB

Bawang Merah di Lampung Tembus Rp 36 Ribu per Kilogram

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja memilih bawang merah. (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja memilih bawang merah. (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Harga bawang merah terus merambat naik sejak pertengahan Maret lalu. Bawang merah di pasar-pasar tradisional kota Bandar Lampung sudah harganya sudah menyentuh angka Rp 36 ribu per kg. Biasanya harga bawang merah hanya berkisar Rp 18 ribu sampai Rp 20 ribu per kg.

Pemantauan di Pasar Induk Tamin dan Pasir Gintung, Kota Bandar Lampung, Rabu (22/4), komoditas dapur dan rumah makan atau restoran melonjak harganya hanya bawang merah yang sudah menembus Rp 36 ribu per kg. Beberapa tempat pedagang ada yang menjual bawang merah kiloan Rp 34 ribu - Rp 35 ribu per kg. Sedangkan bagi ibu-ibu rumah tangga yang membeli bawang merah eceran harga dipatok Rp 3.600 per kg atau Rp 9.000 seperempat.

"Bawang merah masih mahal,  karena pasokannya terus berkurang karena belum panen," kata Parto, pedagang bahan pok dapur di Pasar Induk Tamin.

Ia menuturkan harga bawang merah naik sejak pertengahan Maret lalu, seiring dengan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM). Komoditas dapur yang ikut naik yakni bawang putih. Setelah sempat bertahan sebulan, akhirnya bawang putih ikutan naik menjadi Rp 18 ribu per kg. Sebelumnya, pedagang menjual dengan kisaran Rp 14 ribu - Rp 15 ribu per kg.

"Bawang putih baru naik jadi Rp 18 ribu, karena sudah mulai menyusut pengirimannya,"ujarnya.

Sedangkan cabai merah dan cabai rawit masih normal, tidak ada kenaikan yang cukup signifikan. Cabai merah dijual hanya Rp 12 ribu - Rp 13 ribu per kg, sedangkan cabai rawit Rp 15 ribu per kg. Sebelumnya, harga cabai rawit di kota Bandar Lampung, sempat naik dua kali lipat yakni menembus angka Rp 30 ribu per kg, pada dua bulan lalu.

Sementara harga beras berbagai kualitas yang dijual di Pasar Tamin dan Pasar Pasir Gintung,masih normal, setelah naik beberapa waktu lalu. Penurunan harga beras ini karena petani sudah memasuki musim panen. "Sekarang masih musim panen, jadi harga otomatis turun dan normal lagi," kata Usman, pedagang beras di Pasar Pasir Gintung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement