Rabu 22 Apr 2015 12:30 WIB

Masyarakat NTT Diimbau Waspadai Pendatang Baru

Pelatihan penanggulangan terorisme
Foto: Pandega/Republika
Pelatihan penanggulangan terorisme

REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG -- Komandan Korem (Dandrem) 161/Wirasakti Kupang, Nusa Tenggara Timur Brigjen TNI Achmad Yuliarto mengimbau masyarakat di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini untuk mewaspadai para pendatang baru dan mengawasi aktivitasnya di daerah tersebut.

"Jika aktivitasnya mencurigakan, segera laporkan kepada aparat kepolisian atau TNI untuk melakukan tindakan pengamanan," katanya di Kupang, Rabu (22/4). Pernyataan ini diungkapkan pascapenangkapan jaringan teroris Santoso, yakni Syarif di Manggarai Barat, Sabtu, akhir pekan lalu.

Jenderal berbintang satu itu mengatakan selama ini NTT bebas dari jaringan terorisme, namun dengan adanya tersangkapnya salah seorang jaringan teroris kelompok Santoso, mengindikasikan bahwa NTT sudah menjadi incaran para teroris.

Danrem juga meminta para prajurit TNI yang bertugas di perbatasan negara RI-Timor Leste agar meningkatkan pengamanan serta mewaspadai keluar masuknya para pendatang melalui pintu perbatasan darat dan laut serta udara.

Ia menambahkan upaya untuk mencegah serta memberantas jaringan terorisme, bukan hanya semata menjadi tugasnya aparat keamanan, tetatpi juga seluruh elemen masyarakat.

Danrem Achmad Yuliarto menduga kuat masuknya Syarif, salah seorang anggota jaringan teroris kelompok Santoso ke wilayah NTT melalui pintu masuk Labuan Bajo di ujung barat Pulau Flores itu, untuk merekrut anggota-anggota baru agar masuk dalam jaringan mereka.

"Mereka memanfaatkan momentum kesulitan ekonomi yang dihadapi masyarakat pedalaman untuk merekrut anak-anak muda daerah itu masuk dalam jaringan teoris," ujarnya.

"Masyarakat harus mewaspadai dan tidak cepat terpengaruh dengan bujuk rayu mereka. Kalangan generasi muda menjadi sasaran perekrutan, sehingga kita perlu hati-hati," tambahnya.

Ia menambahkan para teroris akan menggunakan segala macam cara untuk mencapai tujuannya. Jika mereka ingin merekrut anak muda, maka pola pendekatannya pasti disesuaikan dengan selera serta kegemaran anak muda.

"Kami telah mengadakan pertemuan bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompinda) NTT untuk membahas upaya pencegahan masuknya jaringan terorisnya di daerah ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement