Selasa 21 Apr 2015 15:10 WIB

Marzuki Alie: Surat Dukungan Bukan Cara yang Cerdas

Rep: c15/ Red: Bilal Ramadhan
Marzuki Alie
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Marzuki Alie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang Kongres Partai Demokrat yang akan diselenggarakan 11-13 Mei timbul banyak kejadian. Pertama, bocornya surat dukungan yang mewajibkan kader memilih SBY selaku calon tunggal. Kedua, pemberhentian sepihak para kader Demokrat.

"Itu bukan cara yang cerdas, gak bener itu kalau sampai harus ada keluar surat dukungan seperti itu. Demokrat kan lahir dari ruh demokrasi," ujar Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Marzuki Alie, Selasa (21/4).

Marzuki mengatakan banyak hal yang terjadi saat ini jauh dari niatan luhur partai. Demokrat yang terlahir dengan cita cita sebagai partai yang bersih, cerdas, santun, dan demokratis ini harusnya tidak bersikap seperti itu. Hal tersebut bisa membuat citra partai menjadi tercoreng.

Cara cerdas, menurut Marzuki adalah caranya dulu saat Kongres Luar Biasa (KLB) usai tertahannya Anas Urbaningrum selaku Ketua Umum Demokrat, kemudian pemilihan langsung SBY sebagai ketua umum partai. Cara pengumpulan basis masa tanpa tendensi menurut Marzuki merupakan cara yang demokratis.

Marzuki mengatakan, bisa jadi SBY tak mengetahui langkah langkah yang diambil para elit DPP mengenai kongres esok. Cara yang tidak santun dan terkesan oligarkis ini malah mencoreng nama SBY sendiri. Padahal, SBY sebelumnya dikenal sebagai sosok reformis, dan sosok TNI yang demokratis.

Mantan Ketua DPR ini mengingatkan agar elit DPP segera berbenah diri. Jangan sampai karena kesalahan dan kehausan kekuasaan membuat partai menjadi terjatuh. Jangan cuma karena keinginan segelitir orang rusak nama besar partai yang sudah dibangun oleh para sesepuh dulu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement