Selasa 21 Apr 2015 09:07 WIB

Jokowi Sampaikan Simpati Mendalam Ledakan KBRI Sana'a

Gedung KBRI di Yaman dibom.
Gedung KBRI di Yaman dibom.

REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerima laporan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengenai kerusakan yang terjadi di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sana’a, Yaman, Senin (20/4) pukul 10.45 waktu setempat, akibat ledakan dari ditujukan kepada depot amunisi yang berada di kawasan KBRI.

“Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyatakan keprihatinannya atas kejadian tersebut karena Kedutaaan besar Republik Indonesia seharusnya bukan menjadi sasaran serangan dalam konflik bersenjata,” ujar Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, seperti dalam laman setkab.go.id yang dikutip, Selasa (21/4)

Menurut Mensesneg, Presiden Jokowi juga menyampaikan simpati mendalam kepada para staf KBRI Yaman dan keluarganya yang terimbas oleh kejadian ini.

“Presiden telah menginstruksikan kepada Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi agar semua pihak yang terimbas oleh kejadian ini mendapatkan penanganan yang baik,” kata Mensesneg.

Presiden juga menginstruksikan Menlu RI untuk terus memantau dan melaporkan situasi di Yaman guna memastikan keselamatan seluruh warga negara Republik Indonesia yang tengah berada di Yaman.

Sementara itu KBRI Sana’a menginformasikan saat ini terdapat 17 orang WNI yang terdiri dari staf KBRI Sana’a, anggota tim evakuasi WNI dari Jakarta dan WNI yang sedang mengungsi.

“Dua orang staf diplomat dan seorang WNI yang terluka telah mendapatkan pertolongan dan bersama seluruh WNI lainnya sudah dievakuasi ke Wisma Duta di Sana’a untuk segera berupaya menuju ke Hudaidah,” tulis siaran pers KBRI Yaman

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement