Senin 20 Apr 2015 07:14 WIB

Jam Operasional Bandara Timika Dimajukan

 Sejumlah personil Penerbang TNI Angkatan Darat (Penerbad) saat mempersiapkan peralatan di Bandara Moses Kilangin, Timika, Sabtu (10/9), untuk evakuasi awak pesawat Susi Air.
Foto: Antara/Spedy Paereng
Sejumlah personil Penerbang TNI Angkatan Darat (Penerbad) saat mempersiapkan peralatan di Bandara Moses Kilangin, Timika, Sabtu (10/9), untuk evakuasi awak pesawat Susi Air.

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Pihak Bandara Moses Kilangin Timika, Papua, memajukan jam operasional bandar udara satu jam lebih cepat dari biasa. Hal ini untuk lebih mengefektifkan penerbangan perintis ke wilayah pedalaman yang sering terkendala cuaca.

"Pak Bagyo selaku Kepala Bandara Timika memajukan operasi awal bandar udara dari pukul 06.00 menjadi 05.00 WIT karena penerbangan ke pedalaman Papua rata-rata efektif 6-7 jam per hari," ujar Kabid Perhubungan Udara, Dishubkominfo Mimika Yan S Purba, Senin.

Purba mengatakan, penerbangan pesawat-pesawat berbadan kecil ke bandara-bandara perintis di wilayah pedalaman Papua sangat disesuaikan dengan kondisi cuaca.

"Kita tidak bisa paksa. Kalau cuaca tidak mendukung, pilot tidak bisa memaksakan pesawat untuk terbang karena harus tetap mengutamakan aspek keselamatan," ujarnya.

Sementara itu pengerjaan sejumlah fasilitas utama untuk pelayanan umum di Bandara Moses Kilangin Timika terus dilanjutkan tahun ini. Fasilitas utama itu mencakup terminal umum yang pembangunannya dibiayai dari sumber dana APBN.

"Tahun ini kita lanjutkan pekerjaan struktur besi atas. Kalau tiang pancang dan slop bawah sudah dipasang tahun lalu. Pembangunan fasilitas terminal umum ditargetkan rampung pada akhir 2016 sehingga dapat digunakan mulai 2017," jelas Purba.

Fasilitas lain yang sedang dikerjakan yaitu tempat parkir pesawat (apron) lanjutan 2015 seluas 200x100 meter persegi. Tahun 2014 telah dibangun fasilitas apron seluas 200x100 meter persegi dan telah dilakukan pengecekan oleh tim dari Direktorat Bandar Udara Kemenhub.

"Kita masih menunggu pernyataan resmi dari DBU Kemenhub apakah fasilitas apron yang sudah selesai dibangun bisa untuk digunakan atau tidak. Kami masih menunggu itu," ujar Purba.

Terkait pengoperasian apron tersebut, katanya, sudah ada sekitar 6-7 operator penerbangan yang mengajukan permintaan ke Dishubkominfo Mimika untuk dapat menggunakan fasilitas tersebut.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement