REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana akan adanya reshuffle Kabinet Kerja Joko Widodo semakin menguat. Ada empat nama mengemuka yang disebut akan menggantikan menteri lama yang dianggap tidak bisa bekerja dan tidak loyal kepada presiden. Reshuffle akan dilakukan bersamaan dengan penggantian pejabat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Muncul pula nama Komjen Pol Budi Gunawan dalam daftar tersebut. Sejauh ini, Budi Gunawan belum dipastikan akan berada di kementerian atau sebagai Kepala BIN.
Pakar antropologi politik Prof Subur Budisantoso menyebut, rencana istana menunjuk Budi Gunawan sebagai calon pengganti menteri yang terkena reshuffle atau Kepala BIN sebagai solusi terbaik.
"Ini win-win solution yang bisa diambil oleh pemerintah untuk Budi Gunawan," kata Subur, Ahad (19/4).
Menurutnya, rencana itu merupakan sebuah langkah terbaik yang bisa dilakukan pemerintah untuk merehabilitasi nama Budi Gunawan. "Nama Budi Gunawan sempat tercoreng saat penetapan tersangka oleh KPK, dan hasil praperadilan dia menang. Tapi dia tetap tidak jadi kapolri. Makanya rencana ini bisa merehabilitasi nama baiknya," katanya.
Posisi kepala BIN, lanjut pendiri Partai Demokrat ini, sebenarnya justru lebih tinggi dibanding kapolri. Bahkan Kepala BIN bisa memerintahkan pergerakan agen-agen intelijen Polri melalui kapolri. "Secara psikologis, posisi Budi Gunawan di BIN bisa tetap lebih tinggi dibanding jabatan kapolri yang tidak jadi diserahkan kepadanya," katanya.
Apalagi, ucap dia, dalam koordinasi intelijen nantinya dengan institusi Polri, Budi Gunawan akan lebih mudah dan cepat. Karena sudah ada hubungan yang baik antara Budi Gunawan dan Kapolri Jenderal Badrotin Haiti.
Selain itu, lanjut Subur, Polri pernah diakui mampu memimpin BIN. Karenanya dianggap masuk akal kalau nama Budi Gunawan masuk di dalam daftar calon kepala
Subur mengakui adanya kekhawatiran bahwa Budi Gunawan tidak akan mampu memimpin agen-agen intelijen berlatar belakang TNI. Namun, menurutnya, Budi Gunawan memiliki jiwa pendidik, sehingga mampu mengendalikan “kenakalan” agen-agen yang berlatar belakang TNI.