Sabtu 18 Apr 2015 20:00 WIB

UN Susulan di Yogyakarta Dimulai Senin

Puluhan siswa SMK melakukan aksi mencoret baju seragam seusai melaksanakan Ujian Nasional (UN) di daerah Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/4).  (foto: MgROL_34)
Puluhan siswa SMK melakukan aksi mencoret baju seragam seusai melaksanakan Ujian Nasional (UN) di daerah Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/4). (foto: MgROL_34)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pelaksanaan Ujian Nasional susulan untuk tingkat SMA/SMK di Kota Yogyakarta akan dipusatkan di tiap sub rayon dimulai, Senin (20/4).

"Ujian susulan disesuaikan dengan metode ujian yang dilakukan dari sekolah asal siswa, yaitu ujian secara manual menggunakan lembar jawab komputer atau ujian berbasis komputer," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana di Yogyakarta, Sabtu (18/4).

Menurut dia, sebagian besar peserta yang harus mengikuti ujian nasional ulangan disebabkan sakit saat pelaksanaan ujian nasional utama.

"Meskipun demikian, ada satu siswa SMK yang harus mengikuti ujian nasional ulangan karena salah jadwal sesi pada ujian nasional utama," katanya.

Peserta tersebut berasal dari salah satu SMK yang menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer. Setiap hari, pelaksanaan ujian nasional terbagi dalam tiga sesi.

"Setiap siswa sudah dibagi berdasarkan sesi. Namun, ada satu peserta yang salah jadwal sehingga harus mengulang," katanya.

Jumlah siswa SMA yang harus mengikuti ujian nasional ulangan adalah delapan orang dan sembilan siswa SMK.

Pelaksanaan ujian nasional untuk SMK yang melakukan ujian nasional berbasis komputer terbagi dalam beberapa sub rayon yaitu di SMK 1, SMK 2 dan SMK 5. Sedangkan untuk SMK dengan ujian manual berada di SMK 4 dan 6.

Seperti pada tahun lalu, terdapat sejumlah siswa SMK yang memilih mengundurkan diri. "Tidak ada alasan yang disebutkan. Namun, kami menyesalkan pengunduran diri ini," katanya.

Jumlah siswa SMA/SMK yang memilih mengundurkan diri pada tahun ini berkurang jika dibanding tahun lalu yang mencapai empat siswa SMA dan enam siswa SMK. Tahun lalu, sebagian besar siswa mengundurkan diri dengan alasan sudah bekerja dan ada pula yang pindah ke luar Pulau Jawa.

Hasil kelulusan untuk siswa SMA dan SMK akan diumumkan pada Mei dan nilai ujian nasional tidak akan mempengaruhi kelulusan siswa. Pada tahun ini, kelulusan siswa ditentukan sepenuhnya oleh hasil ujian sekolah serta rerata nilai rapor siswa.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement