Jumat 17 Apr 2015 10:34 WIB

Kemenhub Benarkan Pesawat Batik Air Diancam Bom

Pesawat maskapai Batik Air di Bandara Sentani, Kamis (6/6).
Foto: Antara
Pesawat maskapai Batik Air di Bandara Sentani, Kamis (6/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membenarkan pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6171 tujuan Ambon-Cengkareng diteror bom melalui pesan singkat (SMS) dari nomor ponsel 085211686682 pada Jumat (17/4) pagi pukul 07.20 Wita.

"Pesawat Batik Air Airbus 320-PK LAG rute Ambon-Jakarta diinformasilkan ada bom di dalam pesawat," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Julius Andravida Barata di Jakarta, Jumat (17/4).

Untuk itu, Barata mengatakan pesawat tersebut dialihkan untuk pendaratan darurat atau divert ke Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. "Telah mengalami pendaratan darurat karena terjadi block on pesawat Batik Air yang diterbangkan oleh Kapten Pilot Luther tujuan Ambon-Jakarta (CKG)," katanya.

Dia menjelaskan kronologi kejadian tersebut , pada saat pesawat sudah berangkat menuju Jakarta, Kapten Pilot mendapat berita dari air traffic control (ATC) Ambon yang menerima pesan singkat bahwa ada bom dalam pesawat tersebut.

Kemudian, Kapten Pilot Luther memutuskan untuk block on di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

Pada pukul 07.30 WITA, akhirnya seluruh penumpang dan awak pesawat berhasil diselamatkan, di antaranya 125 penumpang, enam awak kabin dan tiga awak tambahan telah berhasil dievakuasi ke ruang tunggu bandara dengan pengawasan pengamanan dari Angkasa Pura I.

"Sementara, menunggu pasukan Jihandak (penjinakan bahan peledak) dari Brimobda Sulawesi Selatan," katanya.

Pada pukul 08.30 WITA, pasukan Gegana Polda Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) tiba untuk melakukan pengecekan. Sebelumnya, Manager Batik Air Ambon Ramly Makawimbang mengatakan sms tersebut berbunyi "ada bom siap meledak di batik air tgl 17 pagi Amq Jkt".

Dia menambahkan ancaman serupa dari nomor ponsel yang sama juga ditujukan kepada staf Batik Air Ambon, Yanti pada pukul 08.12 WIT. "Kami tidak mau mengambil risiko ancaman tersebut sehingga tindakan mengamankan penumpang diprioritaskan sambil personil gegana Polda Sulsel mengintensifkan pelacakan di pesawat dengan pilot Capt Luther," katanya.

Dari 125 penumpang terdapat antara lain, Kajati Maluku, Chuck Suryosumpeno, Wakil Ketua DPRD Maluku, Richard Rahakbauw, Sekwan Maluku, Roy Manuhuttu, Bupati Seram Bagian Barat (SBB), Jakobus Puttileihalat, Kadis Perhubungan Kota Ambon, Pieter Saimima dan Kadis PU Kota Ambon, Brury Nanulaitta.

Selain itu, Kadis Perindag Kota Ambon, Rudy Watilette, Dirut PD. Panca Karya, Afras Patisahusiwa, Staf Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pemprov setempat, Umar Alhabsy.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement