Kamis 16 Apr 2015 19:41 WIB

Pengamat Kritikan Megawati Soal BUMN Perlu Diapresiasi

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar psikologi politik dari Universitas Indonesia (UI), Dewi Haroen mengapresiasi pidato politik Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, khususnya yang berkaitan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Pidato politik bu Mega soal BUMN ini menggeletarkan banyak pihak karena memiliki karakter yang sangat kuat," katanya di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, kritik Megawati terhadap BUMN ini sangat berdampak luas. Buktinya, hingga hari ini, pidato politik Megawati masih menjadi pembicaraan publik.

Yang harus digarisbawahi dalam pidato Megawati, adalah soal pentingnya pengawasan yang lebih ketat kepada BUMN seperti Pertamina, yaitu masalah kerja sama atau kontrak karya dengan pihak asing.

"Begitu juga soal dorongan BUMN kenapa mesti diarahkan ke pasar modal. Mestinya BUMN bisa lebih berdikari atau mandiri," ujarnya.

Hal ini bertentangan dengan kemandirian BUMN. Selain itu, hal tersebut bisa dipahami karena dengan diarahkan ke pasar modal bisa jadi semakin memicu kerawanan pasar modal, menimbulkan mafia-mafia insider trading, dan kejahatan keuangan lainnya.

Dewi menilai, bagi Megawati persoalan BUMN menjadi titik penting bagi bangsa ini. Ia menyayangkan ketidakhadiran menteri BUMN Rini Soemarno pada acara pidati Megawati tersebut.

"Hingga kini saya masih menyimpan pertanyaan besar, mengapa Rini Soemarno, orang yang dekat dengan Megawati itu tidak ada di sana," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement