REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Pimpinan maskapai AirAsia Tony Fernandez mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dapat lebih dari 10 juta dan bahkan mencapai 40 juta.
"Indonesia memiliki banyak destinasi menarik. Selain Bali, ada Yogyakarta, Lombok, dan Manado. Jadi, jika Presiden Joko Widodo menargetkan turis mancanegara 10-20 juta, saya bahkan optimis bisa 40 juta," katanya, Rabu (15/4).
Ditemui usai menandatangani nota kesepahaman dengan Union Pay Internasional, Tony mengungkapkan sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berbincang berbagai hal termasuk pariwisata.
Ia mengatakan, banyak turis khususnya dari Cina, Jepang, dan Korea Selatan, hanya mengenal Bali.
"Padahal, banyak tempat di Indonesia yang menarik untuk dikunjungi. Karena itu, sebagai maskapai 'low cost' dengan jaringan internasional yang luas, sangat memungkinkan untuk memperkenalkan Indonesia sebagai tujuan wisata yang menarik dan layak untuk dikunjungi," tuturnya.
Terlebih lagi, kata Tony, Pemerintah Indonesia telah menetapkan bebas visa untuk Cina dan Jepang.
"Cina merupakan negara dengan jumlah pelancong terbesar saat ini termasuk ke Asia Tenggara antara lain Indonesia. Ini bisa ditingkatkan lagi," ujarnya.
Dicontohkannya, di Cina pihaknya telah merambah 34 kota, potensi turis dari Cina sangat besar untuk dibawa ke Indonesia. Begitu pun dari Jepang dan Korea Selatan.
Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan lalu lintas udara yang padat, sehingga banyak peluang bagi Indonesia untuk membuka lebih banyak destinasi wisata yang menarik serta layak dikunjungi.
Setiap tahun tercatat 107 juta perjalanan wisata ke dunia.
Namun dari sekian banyak turis Cina yang melakukan perjalanan ke mancanegara, hanya yang 959.000 orang per tahun yang datang ke Indonesia.
Pada 2015, Indonesia menargetkan jumlah kunjungan turis Cina bisa mencapai dua juta orang.