REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Pemerintah segera mewujudkan 10 ribu unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa) bagi pekerja/ buruh di 14 provinsi di tanah air. Ground breaking pembangunan rusunawa ini bakal dilaksanakan awal Mei 2015 ini.
“Rencananya ground breaking ini akan dilakukan Presiden Jokowi, 30 April mendatang di Ungaran,” kata Menteri Ketenakerjaan, M Hanif Dhakiri, saat meninjauan lokasi rusunawa di Gedanganak, Ungaran, Selasa (14/4).
Sebanyak 10 ribu unit rusunawa ini, jelasnya, akan peruntukkan kepada kelompok masyarakat berpengasilan rendah (MBR), karyawan swasta, PNS dan para buruh pabrik. Pembiayaan pembangunan 10.000 rusunawa itu berasal dari APBN melalui anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) sebanyak 7.600 unit.
Ke-14 provinsi yang akan dibangun rusunawa pekerja/ buruh ini meliputi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Papua.
Hal ini dipertimbangkan dengan lokasi atau lahan yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis. Sehingga merupakan lahan yang siap untuk dibangun dan lokasinya diutamakan berada di sekitar kawasan industri.
Saat ini, dari rencana 7.600 unit rusunawa yang akan dibangun oleh Kemen PUPR, sebanyak 1.724 unit sudah siap dibangun. Sedangkan sisanya sebanyak 5.876 unit masih dalam penjajakan lahan.
“Sementara itu dari 2.400 unit rusunawa yang bakal dibangun BPJS Ketenagakerjaan, sebanyak 1.100 unit diantaranya siap dibangun dan 1.300 unit masih penjajakan lahan,” tambahnya.