Selasa 14 Apr 2015 21:29 WIB

JK Perintahkan Bulog Borong Seluruh Beras

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Angga Indrawan
Pekerja melakukan bongakar muat beras Bulog di gudang Bulog, Jakarta, Kamis (17/7). (Prayogi/Republika)
Foto: Prayogi/Republika
Pekerja melakukan bongakar muat beras Bulog di gudang Bulog, Jakarta, Kamis (17/7). (Prayogi/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk membeli seluruh beras di pasaran. Ia pun memerintahkan Bulog agar membeli harga beras dengan harga patokan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Aman produksinya, bagus dimana-mana. Sekarang tinggal tugas Bulog untuk membeli sesuai harga patokan yang sudah ditetapkan," jelas Kalla di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (14/4).

Ia menjelaskan, saat ini masih terjadi perbedaan harga beras di pasaran. Sehingga, dalam rapat yang dilakukan bersama dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel sore ini, Wapres memutuskan agar Bulog dan kementerian pertanian membentuk tim untuk terjun ke daerah-daerah guna meninjau harga beras. Harga beras tersebut, lanjut dia, akan disesuaikan dengan harga yang telah dipatok oleh pemerintah.  

"Tadi saya putuskan agar bulog dan pertanian bikin tim bersama ke daerah untuk melihat daerah mana yang sudah panen dan harganya sesuai dengan harga pemerintah. Semuanya harus dibeli oleh bulog," kata Kalla.

Lanjut Wapres, Bulog pun harus mengumumkan harga beras yang telah dipatok oleh pemerintah tersebut kepada masyakarat. Sehingga, seluruh daerah harus menjual harga beras dengan harga yang sama. Ia menambahkan, pemerintah juga harus berupaya untuk menjaga stok beras secara nasional yakni sekitar 1.5 juta ton.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan berencana akan mengumumkan harga eceran tertinggi (HET) beras di pasaran. Langkah ini dilakukan untuk mencegah kenaikan harga bahan kebutuhan pokok yang disebabkan oleh oknum tertentu.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Srie Agustina menyatakan penentuan harga patokan beras dilakukan agar tetap menguntungkan pedagang serta tidak memberatkan konsumen. Sementara itu, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan pemerintah tengah berupaya membenahi penjualan dan distribusi beras di pasar. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas beras dan harganya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement