Selasa 14 Apr 2015 07:19 WIB

Warga Diminta Waspadai Puting Beliung Saat Musim Pancaroba

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Bayu Hermawan
Puting beliung (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Puting beliung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, meminta warga untuk mewaspadai bencana alam musim pancaroba.

Ancaman bencana angin puting beliung diprediksi menerjang sejumlah wilayah, terutama yang selama ini menjadi ''pelanggan'' topan setiap perubahan musim.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo, Jateng, memprediksi awal Mei nanti sudah memasuki musim pancaroba dari hujan ke kemarau.

''warga harus waspada dan berjaga diri,'' ucap Kepala BPBD Kabupaten Sukoharjo, Suprapto, Selasa (14/4).

Suprato menjelaskan, kurang lebih ada lima wilayah kecamatan di Kabupaten Sukoharjo yang harus mewaspadai terjangan angin puting beliung pada musim pancaroba.

''Sejak sekarang kita sudah meperingatkan warga untuk mewaspadai kemungkinan datangnya angin putting beliung. Ini mengingat dua hingga tiga minggu ke depan kita prediksikan sudah masuk musim pancaroba,'' jelasnya.

Pihak BPBD mempetakan lima wilayah kecamatan di Sukoharjo selalu menjadi ''langganan'' bencana angin puting beliung. Diantaranya, Nguter (Desa Lawu, Kepuh dan Daleman), Baki (Desa Mancasan, Gedongan, Duwet, Ngrombo, Purbayan dan Jetis), Gatak (Desa Jati, Blimbing, Geneng dan Gawok), Grogol (Desa Parangjoro, Langenharjo, Magedondo dan Telukan), serta Kartasura hampir merata di 12 desa atau kelurahan yang ada.

Warga dihimbau untuk mulai mengantisipasi sendiri pemukiman mereka untuk mencegah timbulnya korban jiwa maupun benda saat angin Putting Beliung datang. Selain itu, pihak BPBD juga menjalin kordinasi dengan instansi terkait agar bersiap diri jika sewaktu-waktu bencana datang.

Bentuk antisipasinya, seperti, merapikan aliran listrik di rumah, memangkas dahan pohon agar tidak mudah roboh, dan juga memperhatikan baliho agar tidak sampai menimpa warga.

BPBD Kabupaten Boyolali juga mengingatkan warga memasuki musim pancaroba ini. Di sini, ada tiga kecamatan rawan bencana angin ribut.

Tiga kecamatan tersebut, Karanggede, Nogosari dan Klego. Hampir setiap tahun di tiga kecamatan tersebut, selalu dilanda bencana angin ribut.

Kepala BPBD Kabupaten Boyolali, Nur Khamdani, mengakui, terus mengingatkan warga agar waspada dengan perubahan musim ini. Musim pancaroba selalu identik dengan cuaca ekstrim, dimana ditandai dengan hujan deras dan angin kencang.

''Ini yang selalu kita wanti-wanti ke masyarakat tetap waspada. Pohon  besar dan rawan tumbang, kita himbau untuk segera dipangkas,'' katanya.

BPBD sedang melakukan pendataan wilayah yang rawan bencana, baik itu angin ribut, banjir dan tanah longsor. Pendataan dilakukan di 19 kecamatan.

Dari data ini nanti akan dijadikan pedoman dalam mengantisipasi terjadinya bencana. Selain itu, pihaknya juga akan melibatkan masyarakat dengan membentuk forum resiko bencana.

''Dulu kita fokus pada penanggulangan bencana, tapi kali ini fokus  pengurangan bencana," ujarnya.

Selama memasuki musim pancaroba, Maret kemarin, dua kejadian angin putting beliung melanda wilayah Desa Sembungan, Nogosari dan Desa Andong, Kecamatan Andong. Di Dusun Cabean, Desa Sembungan, dua rumah roboh dan puluhan rumah rusak akibat terjangan angin.

Sementara di Dusun Duwet, Desa Andong, satu rumah roboh. Selain itu, banjir juga melanda wilayah Desa Ngleses, Juwangi, akibat meluapnya sungai Serang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement