Senin 13 Apr 2015 20:05 WIB

Ribuan Masyarakat Banten Deklarasi Tolak ISIS

Rep: C81/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
  Massa yang tergabung dalam Persatuan Pemuda Peduli Indonesia menggelar aksi teatrikan saat unjuk rasa damai menolak ISIS di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad (15/3).   (Republika/Agung Supriyanto)
Massa yang tergabung dalam Persatuan Pemuda Peduli Indonesia menggelar aksi teatrikan saat unjuk rasa damai menolak ISIS di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad (15/3). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG - Ribuan masyarakat yang terdiri dari berbagai elemen, seperti Kyai, Santri, Ulama, Jawara, TNI, dan Polda Banten menyatakan diri menentang adanya ISIS di Banten. Deklarasi ini dilakukan guna menangkal masuknya organisasi garis keras, ISIS, di Provinsi Banten.

Menurut tokoh masyarakat Provinsi Banten, Mbai Mulya Syarif mengungkapkan, adanya ISIS sangat berbahaya bagi keberagaman umat di Indonesia yang heterogen. “ISIS bukan islam, karena ISIS dengan ekstrem melakukan kekerasan, sedangkan Islam itu kan menyatakan bahwa sesama agama dan manusia itru bersaudara. Bangsa ini didirikan oleh alim ulama,” katanya usai acara deklarasi, Senin (13/4).

Pernyataan sikap yang berlangsung di Alun-alun Serang, Jalan Veteran, Kota Serang ini, menyatakan bahwa paham ISIS bertentangan dengan ideologi Pancasila yang di anut oleh bangsa Indonesia. Mbai pun meminta agar pemerintah daerah hingga pemerintah pusat, melakukan penguatan kembali ideologi Pancasila sebagai falsafah berbangsa dan bernegara. Karena, hal tersebut dapat menangkis beredarnya ISIS di Indonesia.

“Jadi kita tahu, mencegah itu lebih baik, dan dengan sosialisasi soal ideologi negara saya harap bisa mencegah masuknya paham yang menghancurkan ideology bangsa ini. Jangan sampai juga anak-anak kita tidak tahu soal ideologi negara, yakni pancasila," tegasnya.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Kapolda Banten, Brigjen Pol Boy Rafli Amar yang menyatakan bahwa generasi muda harus dibentengi dengan keimanan dana pengetahuan mengenai ideologi Pancasila.

“Mengajak generasi muda di Indonesia khususnya di Banten agar kita dapat mempersempit ruang gerak mereka-mereka yang diluar nilai-nilai dasar bangsa Indonesia,” kata Kapolda Banten, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, ditempat yang sama, Senin (13/4).

Menurut Boy, Islam ataupun Pancasila tak pernah mengajarkan kekerasan. Sehingga, paham ISIS yang menganut kekerasan bertentangan dengan aturan agama dan negara yang ada. “Yang terpenting kita menangkal ideologi-ideologi yang menganut paham kekerasan. Kondisi-kondisi yang ada seperti paham kekerasan, sangat bertentangan dengan paham bangsa kita,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement