Senin 13 Apr 2015 16:35 WIB

Militer Indonesia-Cina Latihan Gabungan di Laut Cina Selatan

Rep: C15/ Red: Erik Purnama Putra
Wilayah Natuna yang berdekatan dengan Laut Cina Selatan.
Foto: Antara
Wilayah Natuna yang berdekatan dengan Laut Cina Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, NATUNA -- Militer Indonesia dan Amerika berencana akan mengadakan latihan gabungan antar angkatan laut kedua negara. Posisi yang dipilih adalah pulau tak berpenghuni di wilayah Laut Cina Selatan. Sempat mencuat dugaan Indonesia hendak merebut kembali daerah dash line yang diklaim pemerintahan Cina.

Namun, Indonesia membantah dan mengajukan hubungan diplomatik untuk membicarakan zona laut tersebut. "Itu latihan gabungan biasa, dan kami hendak membuat latihan tersebut rutin dilaksanakan," ujar Juru Bicara Angkatan Laut Indonesia, Laksma Manahan Simorangkir kepada Reuters, Senin (13/4)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memang memperingatkan secara tegas kepada Cina atas klaim sepihak Cina atas zona laut Cina selatan yang masih masuk dalam teritori Indoneisa. Apalagi, sengketa tersebut tak memiliki dasar hukum baik hukum internasional maupun hukum lokal.

Laut Cina selatan memang menjadi teritorial berduri di Indonesia. Sebab dash sembilan ini memang banyak diklaim oleh negara Asia, tak hanya Cina tetapi juga Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei.

Simorangkir mengatakan, latihan tersebut tidak ada hubungannya dengan persoalan perebutan teritorial tersebut. Wilayah tersebut dipilih oleh kedua negara karena strategis, memiliki bandara, dan tidak berpenghuni. Ada sekitar 157 pulau berserakan yang tak berpenghuni dan cocok untuk wilayah latihan.

Latihan gabungan itu diperuntukan untuk saling mengasah kemampuan antar kedua negara. Selain itu, hal ini menjadi salah satu pembinaan hubungan diplomatik dalam segi pertahanan. Indonesia dikenal memiliki pasukan laut yang tanggung dan berani, maka Latihan dengan Amerika ini menjadi ajang pengasah kemampuan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement