REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Pembuatan hok lo pan (juga disebut martabak manis) terbesar untuk memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menghabiskan dana sebanyak Rp 187 juta.
"Dana tersebut didapat berkat bantuan dari beberapa pengusaha demi memecahkan rekor Muri, tidak ada sedikit pun dana pembuatan hok lo pan itu diambil dari APBD," kata ketua pelaksana pembuatan hok lo pan terbesar Achmad Subari di Pangkalpinang, Ahad (12/4).
Ia menjelaskan, secara kesuluruhan dana itu habis terpakai untuk biaya bahan-bahan utama pembuatan hok lo pan, pembuatan loyang, tenda, dan peralatan lainnya. "Bahan-bahan utama pembuatannya seperti tepung, gula, telur, mentega, susu, kacang, dan wijen. Pembuatan loyang dilakukan tiga kali agar mendapatkan hasil yang sempurna," ujarnya.
Ia mengatakan, pembuatan hok lo pan itu berawal dari keinginan untuk menciptakan sesuatu yang bisa mewujudkan Kota Pangkalpinang sebagai daerah wisata sehingga dapat menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara. "Untuk mewujudkan daerah tujuan wisata kami memilih mengembangkan kuliner khas daerah dan hok lo pan merupakan kuliner khas daerah ini sehingga muncul ide untuk membuat hok lo pan secara besar-besaran," katanya.
Menurut dia, pembuatan hok lo pan ini untuk mengembalikan kuliner khas daerah karena sebelumnya telah ada daerah yang pernah memecahkan rekor MURI dengan pembuatan hok lo pan terbesar.
"Salah satu jajanan khas Bangka Belitung yaitu hok lo pan dan kita tidak boleh membiarkan daerah lain mengambil hal itu. Kita harus rebut kembali, makanya kami membuat hok lo pan terbesar," katanya. Ia berharap upaya pemecahan rekor hok lo pan terbesar ini dapat mengangkat kuliner khas Babel lainnya demi mewujudkan daerah wisata kuliner terbaik, baik tingkat nasional maupun internasional.
"Masih banyak kuliner yang harus kita galakkan lagi di tingkat nasional maupun internasional. Jika wisatawan sudah banyak yang datang ke daerah ini, maka perekonomian warga juga dapat terbantu," ujarnya.