REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sejumlah pengrajin, penambang, pengusaha dan penggemar batu alam mendeklarasikan diri menjadi Asosiasi Penambang Pengusaha dan Penggemar Batu Alam (AP4BAT) Tasikmalaya. Deklarasi tersebut dilaksanakan di gedung Kwarcab Pramuka Kota Tasikmalaya, Ahad (12/4).
Ketua Umum pengrajin AP4BAT, Agoes Rajasa Siadari mengatakan, dengan terbentuknya AP4BAT diharapkan akan menjadi fasilitator, motivator, katalisator dan dinamisator bagi para pengrajin dan penggemar batu akik.
"Tujuannya untuk lebih menyejahterakan anggota AP4BAT," ujar Agoes kepada Republika, Ahad (12/4).
Acara deklarasi para pengrajin batu tersebut berbarengan dengan acara pameran batu mulia Tasikmalaya Gemstone Expo II. Acara pameran tersebut akan berlangsung selama sepuluh hari, mulai sejak Jumat (10/4) sampai (20/4). Menurut Agoes, sebanyak 60 peserta dari berbagai daerah hadir saat deklarasi. Selain itu mereka juga menjadi peserta pameran batu mulia.
"Para pengrajin dan penggemar dari Sumatera dan Maluku juga hadir dan mengikuti pameran ini," kata Agoes.
Agoes menjelaskan, dengan adanya fenomena batu akik, banyak masyarakat yang tadinya pengangguran menjadi memiliki mata pencaharian. Saat ditanya mengenai berapa lama fenomena batu akan berlangsung, Agoes menjawab, pengrajin batu tidak harus berpatokan pada batu akik. Banyak batu-batu lain yang dapat dijadikan kerajinan dan memiliki nilai jual tinggi.
Agoes menegaskan, selama ada pembinaan yang baik dari instansi pemerintahan kepada para pengrajin, maka masyarakat akan dapat berkreativitas dengan baik.