Jumat 10 Apr 2015 21:26 WIB

Kemenakertrans Gandeng Alumni SMK Mini Suplai Tenaga Kerja

Rep: Andi Nurroni/ Red: Hazliansyah
Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri saat mengunjungi balai besar pengembangan latihan kerja dalam negeri, di Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis (19/3). (foto : Septianjar Muharam)
Foto: Republika/Septianjar Muharam
Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri saat mengunjungi balai besar pengembangan latihan kerja dalam negeri, di Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis (19/3). (foto : Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi akan menggandeng alumni SMK Mini di Jawa Timur untuk menjadi proyek percontohan sistem Antar Kerja Antar Daerah (AKAD). 

Menakertrans Hanif Dakhiri mengatakan, sistem AKAD merupakan mekanisme suplai tenaga kerja dari satu daerah ke daerah lain secara terkoordinasi dan terorganisasi.

Menurut Hanif, alumni SMK Mini mempunyai potensi luar biasa sehingga dapat menciptakan tenaga kerja yang mempunyai keterampilan dan siap ditempatkan keluar daerah yang membutuhkan. SMK Mini sendiri merupakan program pendidikan vokasi satu semester untuk berbagai program keahlian yang digagas Gubernur Jawa Timur.

"SMK Mini akan dikaji terlebih dahulu karena memiliki potensi besar dalam rangka perluasan lapangan kerja. Sebagai contoh, di luar Jawa masih membutuhkan tenaga kerja yang mempunyai keterampilan, bukan di off farm-nya saja akan tetapi on-farm,” ujar Hanif saat bertemu Gubernur Jawa Timur Soekarwo di Ruang Kerja Gubernur Jawa Timur di Surababaya, Jumat (10/4).

Menurut Soekarwo, menjadi suatu kebanggaan alumni SMK Mini dipiluh oleh Kemenakertrans RI. Menurut dia, hal itu membuktikan SMK Mini mempunyai potensi menghasilkan tenaga kerja yang dibutuhkan industri. 

Soekarwo menjelaskan, saat ini Pemprov Jawa Timur sudah mengembangkan sebanyak 70 SMK Mini dan sebagian besar bekerjasama dengan pondok pesantren. 

“Program pelatihan yang diberikan pada SMK Mini ini dilakukan selama enam bulan, dan targetnya sebanyak 400 SMK Mini dengan 80 ribu lulusan hingga akhir tahun 2017,” ujar dia.

Beberapa bidang disasar SMK Mini untuk memperoleh alumni yang siap bekerja di dunia industri. Diantaranya teknologi rekayasa, agrobisnis, perikanan, kehutanan, seni rupa dan pariwasata. 

“Bidang tersebut sesuai dengan kondisi lapangan di mana banyak tenaga kerja yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, dengan adanya SMK Mini diharapkan tenaga kerja dari Jatim bisa terserap di dunia industri baik nasional maupun internasional,” ujar dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement