REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Harga berbagai jenis sayuran yang didatangkan dari daerah lain maupun produksi lokal yang ditawarkan para pedagang di tiga pasar sentral Kota Ambon, Provinsi Maluku, melambung tinggi dari biasanya.
Di Pasar Nusaniwe, Mardika, dan Batu Merah, Jumat (10/4), kaum ibu yang berbelanja mengeluh akibat tingginya harga sayuran. Harga buncis, misalnya, mencapai Rp 40 ribu per kilogram atau naik Rp 10 ribu dari sebelumnya. Wortel naik dari Rp 18 ribu menjadi Rp 20 ribu per kg, kentang dari Rp 11 ribu menjadi Rp 12 ribu per kg, kol dari Rp 12 ribu menjadi Rp 15 ribu per kg, bunga kol dari Rp 15 ribu menjadi Rp 20 ribu per tumpuk.
Seorang pembeli bernama Ibu Anna yang terlihat kesal ketika ditemui usai membeli buncis mengatakan, para pedagang mencari keuntungan berlebihan dengan menaikan harga padahal stoknya banyak. "Yang lebih parah lagi ada dua patokan harga," ujarnya.
Udin, pedagang di Pasar Mardika mengatakan, buncis yang dijual ini sudah naik sejak hari kemarin dari Rp 35 ribu menjadi Rp 40 ribu untuk jenis yang didatangkan dari daerah lain, sedangkan lokal Rp 35 ribu per kg. Sedangkan untuk sayuran jenis daun seperti kangkung, sawi, bayam putih maupun bayam merah masih tetap normal dengan harga rata-rata Rp 5 ribu per ikat.
Kacang panjang Rp 7 ribu per ikat, terong Rp 5 ribu per empat buah, ketimun Rp 7 ribu per empat buah, buah nangka tatalan Rp 4 ribu per tumpuk. Cabe rawit biasa juga naik dari Rp 45 ribu menjadi Rp 50 ribu per kg, cabe keriting naik dari Rp 30 ribu menjadi Rp 35 ribu per kg, labu siam juga naik dari Rp 5 ribu menjadi Rp 8 ribu per buah.
Bumbu masak lain seperti bawang sedikit bergerak naik; bawang merah yang sudah dibersihkan dan siap untuk dimasak dipatok dengan harga Rp 36 ribu per kg, dan bawang putih Rp 20 ribu per kg. Bumbu masak lainnya seperti daun bawang, kunyit, lengkuas, jahe, rata-rata dijual dengan harga Rp 3 ribu per ikat kecil.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
