Sabtu 02 Dec 2017 05:38 WIB

Harga Sayuran di Pasar Tradisional Sukabumi Naik

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Pedagang sayur mayur di pasar tradisional (ilustrasi).
Foto: Antara/Yuhdi Mahatma
Pedagang sayur mayur di pasar tradisional (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Harga sejumlah komoditas sayuran di pasar tradisional Kota Sukabumi mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Fenomena tersebut terjadi karena pengaruh cuaca buruk yang menyebabkan menurunnya pasokan sayuran ke pasaran. "Harga sayuran naik terutama jenis cabai merah dan tomat," ujar salah seorang pedagang sayuran di sekitar Pasar Pelita Sukabumi Zulfikar (34 tahun) kepada wartawan Jumat (1/12).

Komoditas sayuran yang naik harganya yakni cabai merah lokal dari Rp 30 ribu per kilogram meningkat menjadi Rp 50 ribu per kilogram.  Selain itu cabai merah jenis TW naik dari harga Rp 25 ribu per kilogram menjadi Rp 35 ribu per kilogram.

Zulfikar menuturkan, jenis cabai keriting pun mengalami kenaikan harga. Saat ini harganya dijual sebesar Rp 40 ribu per kilogram padahal sebelumnya hanya Rp 20 ribu per kilogram. Harga tomat naik dari Rp 8 ribu per kilogram naik menjadi Rp 10 ribu per kilogram.

Sementara di sisi lain jenis sayuran lainnya masih stabil harganya seperti bawang merah dan cabai rawit. Komoditas bawang merah dijual seharga Rp 28 ribu per kilogram dan cabai rawit Rp 22 ribu per kilogram.

Kenaikan sejumlah jenis sayuran ini ungkap Zulkarnian salah satunya karena menurunnya pasokan jenis sayuran tersebut ke pasaran. Penyebabnya, karena faktor cuaca buruk seperti hujan deras disertai angin kencang yang berpengaruh pada hasil panen petani sayuran.

Sementara di sisi lain ungkap Zulfikar, permintaan jenis sayuran tetap bahkan mengalami peningkatan akhir-akhir ini. Pasalnya terang dia saat ini tengah ramai momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di sejumlah daerah.

Pedagang sayuran lainnya, Rahmat (34) mengatakan, harga sayuran memang meningkat akibat faktor cuaca buruk akhir-akhir ini. Pasokan turun dan kualitas sayuran pun terkadang kurang bagus seperti sebelumnya, imbuh dia. Salah seorang warga Kecamatan Cikole, Kurnia (32) mengatakan, kenaikan harga ini cukup memberatkan warga. "Kami berharap harga sayuran bisa kembali normal," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement