Kamis 09 Apr 2015 15:09 WIB

'Presiden, Ingatlah Janji Kampanye itu Janji Suci'

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Angga Indrawan
m Massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Merdeka (ARM) melakukan aksi dukung Jokowi-Jusuf Kalla di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (28/5).  (Republika/Agung Supriyanto)
m Massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Merdeka (ARM) melakukan aksi dukung Jokowi-Jusuf Kalla di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (28/5). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengingatkan Presiden Jokowi atas kemenangan yang diraihnya dalam Pilpres lalu. Kemenangan itu, kata Megawati, diraih atas kepercayaan rakyat.

"Presiden Jokowi agar ingat terhadap janji-janji kampanyenya. Karena janji kampanye itu merupakan janji suci pada rakyat," kata Megawati.

Hal itu dikemukakan Mega dalam sambutannya pada acara pembukaan Kongres IV PDIP di Sanur, Bali, Kamis (9/4). Kongres dihadiri Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Namun dalam acara itu Jokowi tidak memberikan sambutan, melainkan diundang sebagai kader partai. Sambutan Megawati menjadi sambutan tunggal, setelah laporan panitia yang disampaikan Wayan Koster.

Mega menyatakan, sesuai UU, pencalonan Presiden dan Wakil Presiden dilakukan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Karena itu wajar kata Mega, kalau Presiden dan Wapresnya punya hubungan dengan partai politik pengususngnya.

Partai politik itu memenangkan calonnya karena ada dukungan dari rakyat. Sehingga yang harus diperjuangkan pemerintah adalah apa yang diperjuangkan oleh parpol pengusungnya dan perjuangan PDIP itu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

PDI Perjuangan kata Mega, mengingatkan tugas pemimpin nasional untuk melindungsi seluruh tumpah darah indonesia, termasuk dari terorisme. Saya melihat bahwa pemerintah harus menoilak radikalisme dan terorime.

"Indonesia adalah negara berdaulat, yang masyarakatya sangat toleran. Indonesia tidak membirrkan paham radikal tumbuh di Indoesia. Indonesia harus tumbuh sebagai negara yang menjunjung keberagaman," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement