Kamis 09 Apr 2015 10:54 WIB

Tawuran Kian Mengkhawatirkan, Pemkot Tangerang Pasang CCTV

Seorang petugas kepolisian dan warga berusaha membubarkan pelajar pelaku tawuran di Jakarta (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Wahyu Putro A/ca
Seorang petugas kepolisian dan warga berusaha membubarkan pelajar pelaku tawuran di Jakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota Tangerang, Banten, akan memasang kamera CCTV di jalan yang rawan dijadikan arena tawuran pelajar.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah di Tangerang, Kamis, mengatakan saat ini sedang dilakukan pendataan terhadap jalan yang akan dipasang CCTV. Sebelumnya Pemkot Tangerang telah memiliki kamera 33 CCTV yang berada di persimpangan jalan sebagai pengatur lalu lintas.

"Kita sedang data dahulu untuk jalan yang akan dipasang kamera CCTV agar nantinya terpantau bila ada tawuran," jelasnya.

Selain itu, Wali Kota juga telah memerintahkan kepada Satpol PP untuk melakukan patroli secara rutin. Terutama saat jam rawan terjadinya tawuran pelajar. 

Dengan begitu, pelajar setelah pulang sekolah bisa kembali ke rumah dan tidak kumpul yang dapat menimbulkan tawuran pelajar. "Satpol PP akan rutin melakukan patroli untuk memantau aktivitas pelajar saat pulang sekolah jadi dapat ditekan kenakalan remaja," jelasnya.

Selanjutnya Pemerintah Kota Tangerang juga akan terus melakukan pembinaan di sekolah-sekolah serta mengoptimalkan peran Forum Wakil Sekolah sebagai wadah komunikasi perwakilan sekolah di Kota Tangerang.

"Jangan sampai karena hal sepele dan ulah oknum pelajar dapat merusak tatanan pendidikan yang sudah terbangun dengan baik di kota ini," ujarnya.

Tawuran antarpelajar memang marak terjadi di Tangerang. Terakhir, Ahmad Arifin pelajar kelas 2 SMK PGRI 2 tewas tertancap samurai di kepala dalam tawuran yang terjadi pada Senin (6/4) lalu di kawasan pendidikan Cikokol. 

Kapolsekta Tangerang, Kompol Bambang, mengatakan, telah memeriksa sejumlah pelajar dari sekolah yang diduga terlibat tawuran.

"Begitu pula dengan barang bukti berupa samurai yang tertancap di kepala pelajar. Telah kita amankan untuk bahan penyelidikan," ujarnya. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement