Rabu 08 Apr 2015 10:11 WIB

'PDIP Wajib Ingatkan Jokowi'

 Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (Kedua kanan) bersama presiden terpilih Joko Widodo (kedua kiri),  pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI Perjuangan di Semarang, Jateng, Jumat (19/9).   (Antara/R. Rekotomo)
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (Kedua kanan) bersama presiden terpilih Joko Widodo (kedua kiri), pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI Perjuangan di Semarang, Jateng, Jumat (19/9). (Antara/R. Rekotomo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan perlu mengingatkan Presiden Joko Widodo soal komitmennya untuk menjalankan sembilan agenda prioritas pemerintahan yang termaktub dalam Nawa Cita. Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran, Muradi menilai hubungan antara PDI Perjuangan dengan Jokowi yang dingin dan tidak harmonis kurang lebih enam bulan tidak implementatif.

"Karakteristik pemerintahan yang berdaulat dalam bidang politik, berdikari dakam bidang ekonomi dan berkebudayaan Indonesia tidak lagi menjadi roh dari pemerintahan Jokowi-JK. Bahkan publik juga merasa bahwa sejumlah janji yang diucapkan presiden saat kampanye juga tidak kelihatan terealisasi sepanjang enam bulan ini," kata Muradi, Rabu (8/4).

Menurut dia, kegundahan publik tersebut harus ditangkap dan dipahami dan direspons oleh PDI Perjuangan sebagai partai pemerintah untuk sesegera mungkin mengingatkan Jokowi untuk kembali ke Jalan Trisakti dan Nawa Cita. Sebab, komitmen Jalan Trisakti dan Nawa Cita itulah sesungguhnya yang membuat publik memilih PDI Perjuangan dan pasangan Jokowi-JK pada Pemilu 2014 lalu.

"Ini menjadi kewajiban bagi PDI Perjuangan untuk menegaskan bahwa Trisakti dan Nawa Cita dipraktikkan dalam pemerintahan Jokowi," ujarnya.

Ia menjelaskan ada tiga penegasan mengapa Trisakti dan Nawa Cita harus dijadikan agenda prioritas. Pertama, Penegasan Trisakti dan Nawa Cita untuk implementatif pada pemerintahan Jokowi akan memberikan efek positif bagi partai. Salah satunya adalah warna dan karakteristik pemerintahan Jokowi akan seirama dengan ideologi PDI Perjuangan.

"Publik merasakan perbedaan dengan pemerintahan sebelumnya pada program dan kebijakan yang dibuat," katanya.

Kedua, lanjut dia, PDI Perjuangan juga akan merasa menjadi bagian terintegral dengan pemerintahan Jokowi karena program dan kebijakan yang dibuat mencerminkan ideologi dari partai moncong putih tersebut. Ada perasaan bertanggung jawab atas semua kebijakan dan program yang dibuat oleh Jokowi, sehingga secara prinsip partai ikut terlibat dinamika yang ada.

Ketiga, mengaplikasikan Trisakti dan Nawa Cita dalam pemerintahan Jokowi adalah bagian dari pembangunan pondasi bagi upaya mewujudkan kehadiran negara dalam melindungi dan memastikan kesejahteraan rakyat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement