REPUBLIKA.CO.ID, LARANTUKA -- Guru Besar Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Prof Ricky Gimini mengatakan pemerintah perlu segera menyelesaikan masalah batas wilayah laut dengan negara-negara tetangga. Menurutnya, hal itu penting agar masalah batas wilayah laut tidak sampai menimbulkan masalah seperti di Laut Cina Selatan yang menjadi sumber sengketa beberapa negara.
"Masih ada batas wilayah perairan yang masih tumpang tindih antara RI dengan sejumlah negara tetangga, seperti RI-Australia-Timor Leste di Laut Timor," kata Ricky Gimini yang juga Dekan Fakultas Perikanan Undana, Selasa (7/4).
Menurutnya, sampai kini belum juga ditetapkan secara permanen batas-batas wilayah tersebut. Ia menyebutkan masalah batas wilayah perairan Indonesia dengan negara tetangga harus dirundingkan kembali dengan mengacu pada fakta geologi dan geomorfologi yang ada.
"Masalah batas-batas wilayah perairan dengan negara lain memang perlu pembicaraan, tetapi saya pikir hal tersebut sudah dilakukan Pemerintah RI bertahun-tahun lalu," katanya.
Hanya saja, kata dia, harus terus dipantau setiap perkembangan di lapangan. Jangan sampai, lanjutnya, terjadi masalah seperti di Laut Cina Selatan. Ia menyebutkan masalah batas wilayah laut perlu ditangani secara serius oleh pemerintah agar tidak berkembang menjadi konflik kawasan.